TEMPO.CO, Tokyo - Suzuki Motor Corporation berencana memperbesar skala produksi di Indonesia. Pabrikan asal Jepang tersebut akan membangun basis produksi mobil di Indonesia dengan investasi 100 miliar yen atau sekitar Rp 10 triliun.

Harian bisnis Nikkei mengabarkan, investasi Suzuki dibagi dua gelombang, yakni pembangunan pabrik mesin dan pendirian instalasi perakitan. Pembangunan pabrik mesin rencananya dilakukan mulai 2014 dan menghabiskan dana 40 miliar yen. Sedangkan pembangunan pabrik perakitan menelan dana 60 miliar yen.

Dengan investasi tersebut Suzuki berharap dapat menciptakan sistem jaringan yang komprehensif dalam produksi kendaraan penumpang kelas ringan dan hemat bahan bakar. Kemungkinan pabrik ini dibangun untuk produksi kendaraan murah dan ramah lingkungan (low cost green car/ LSGC), dari komponen hingga perakitan akhir.

Rencananya instalasi produksi ini aktif pada 2014. Dengan pabrik baru ini, kapasitas produksi Suzuki akan naik dari 150 ribu menjadi 200 ribu unit per tahun. Kapasitas produksi tambahan ini mengakomodasi perakitan mobil LCGC yang diperkirakan bakal mendominasi pasar Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.

Seperti diketahui, Suzuki sudah menyatakan minat untuk menjadi salah satu produsen LCGC. Dengan masuk dalam skema ini, Suzuki bisa mendapat insentif fiskal dari pemerintah Indonesia berupa pembebasan pajak. Varian yang akan masuk skema ini kemungkinan adalah minibus Wagon-R dan city car Suzuki Alto. Di Asia Tenggara, Suzuki sudah memiliki basis produksi merakit 2,88 juta unit kendaraan atau separuh dari produksi globalnya.

FERY FIRMANSYAH

Baca Juga:Rayuan Maut Saat Membeli Mobil BekasKlub Aveo Buka Puasa Bersama Penghuni Panti JompoSegmen LCGC Semakin Diminati Pabrikan JepangAudi Incar 25 persen Pasar SUV MewahCuma 80 Unit, Audi Q5 PI Dibanderol Hampir Rp 1 M