TEMPO.CO, Washington - Kapan makan siang lebih dari sekedar makan siang? Associated Press menjawab, ketika dua orang yang santap bersama adalah Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan mantan menteri luar negeri Hillary Clinton. Spekulasi merebak setelah itu, sebagian besar mengaitkan dukungan Obama pada pencalonan Hillary sebagai orang nomor satu AS setelah dia lengser 2016.
Makan siang dihajat di Oval Office, dengan menu yang disiapkan oleh koki Gedung Putih. Hidangan yang disajikan sederhana, hanya salad, ayam panggang, dan pasta jambalaya.
Bukan rahasia lagi, Hillary berambisi maju dalam pencalonan presiden, delapan tahun setelah ia kalah dari Obama dalam konvensi capres Partai Demokrat. Setelah empat tahun membantu Obama sebagai menteri luar negeri, pada periode kedua pemerintahannya dia memutuskan untuk berkonsentrasi pada pencalonannya.
Spekulasi yang beredar di kalangan pers AS adalah bahwa Obama akan mendukung Hillary pada pencalonan itu. Namun sebagian menyatakan kedatangan Hillary adalah untuk memberi masukan pada Obama terkait babak baru perundingan damai Palestina-Israel.
Namun pihak Gedung Putih menepis pertemuan keduanya sebagai 'makan siang politis'. "Tujuan dari makan siang itu untuk membicarakan masalah sosial," kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest. Ia menyatakan Obama yang mengundang Hillary untuk datang, "Bukan hanya karena alasan hubungan kerja yang kuat, tetapi juga persahabatan sejati."
Ini bukan pertama kalinya keduanya bertemu sejak Clinton mengundurkan diri pada Februari setelah empat tahun sebagai anggota kabinetnya. Keduanya sempat melakukan pertemuan singkat di Dallas pada pembukaan perpustakaan mantan Presiden George W. Bush pada bulan April. Dan di bulan Maret, Clinton berbagi makan malam pribadi dengan Obama yang tidak diumumkan, sampai kemudian pers mengendus keduanya bertemu.
"Di kalangan Demokrat, hal itu membuat orang berfantasi dan terlibat dalam segala macam spekulasi, ketika sebenarnya mungkin saja itu pertemuan biasa," kata Hank Sheinkopf, ahli strategi Demokrat yang berbasis di New York, yang membantu pemenangan Presiden Bill Clinton tahun 1996 pada pemilihan ulang.
AP | TRIP B