TEMPO.CO, Mataram - Kapasitas Rumah Potong Hewan (RPH) Banyumulek, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, terus ditingkatkan. Sebelum dikelola PT. Sapi Rajawali Indonesia (SRI) --dari kelompok BUMN PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), hanya 25 ekor per hari, menjadi 100 ekor per hari. Bahkan bisa mencapai target 60 ribu ekor per tahun.
Direktur PT RNI Ismed Hasan Putro menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan menjelang lebaran, RPH Banyumulek optimistis mampu menyuplai 10 ton daging.
Itu sebabnya, selain meningkatkan kapasitas potong, PT. SRI juga terus meningkatkan produksi sapi potong. Dalam areal tanah RPH Banyumulek seluas 26 hektare, 5 hektare di antaranya saat ini sedang disiapkan untuk pembangunan kandang sapi potong.
Daging sapi dari RPH Banyumulek dengan merk dagang ‘Raja Daging’ sudah masuk pasar Jakarta sebanyak 5 ton pekan lalu. “Kami sudah menjual lima varian daging,” katanya kepada Tempo di Mataram, Rabu, 31 Juli 2013.
Varian ‘Raja Daging’ di antaranya daging terluar, tenderloin, sirloin, hingga punggung untuk bahan masakan rendang. Harganya bervariasi, dari Rp 70 ribu hingga Rp 120 ribu per kilogram.
Ismed juga menjelaskan, PT SRI bekerjasama dengan PT Gerbang NTB Emas (PT. GNE), untk proses pembekuan daging sebelum dipasok ke pasaran, terutama ke Pulau Jawa. Adapun untuk kegiatan peternakan sapi potong, sudah dijalin kersama dengan peternak setempat sebagai peternak plasma.
Menurut Ismed, PT. SRI mengucurkan dana awal Rp 65 miliar untuk membeli 15.000 ekor sapi potong. Sedangkan di areal RPH Banyumulek saat ini tersedia 150 ekor dari rencana 1.500 ekor sapi yang hendak dikembangkan. “Dalam setahun menghasilkan 6.000 ekor,” ujarnya.
Tahap berikutnya, kata Ismed, adalah diversifikasi usaha, seperti memproduksi bakso hingga sosis, yang akan dipasarkan ke berbagai daerah di Jawa, termasuk Jakarta, dan Bali. Juga untuk kebutuhan local di Pulau Lombok.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB Hery Erpan Rayes mnengatakan, usaha yang dilakukan PT. RNI sangat tepat karena NTB merupakan sumber sapi potong. Dari potensi 106.000 ekor sapi potong, NTB bisa menyiapkan kuota 32.500 ekor.
Potensi sapi potong di NTB belum termasuk yang tidak tercatat sekitar 45.000 ekor. Sedangkan kuota sapi bibit, baik jantan maupun betina hingga 22.000 ekor dari potensi sebanyak 41.000 ekor.
SUPRIYANTHO KHAFID