TEMPO.CO, Jakarta - Vice President of Marketing Qualcomm CDMA Technologies, Tim McDonough menjelaskan seluk beluk kualitas core dalam prosesor ponsel pintar, dalam sebuah posting di blognya. Menurut McDonough, kualitas tidak ditentukan dari berapa banyak jumlah core.
"Anda harus mempertimbangkan seberapa kuat core tersebut," tulisnya. McDonough menyatakan, ketimbang memasukkan sebuah core pada suatu chip, fokus Qualcomm adalah menciptakan core paling kuat di dunia. Berikutnya, kata dia, dapat ditentukan jumlah untuk menentukan kecepatan secara optimal.
McDonough mengibaratkan, perangkat seperti sebuah mobil dengan kualitas mesin yang sangat penting. "Mesin hanyalah salah satu bagian dari sebuah mobil, dibutuhkan banyak bagian lainnya yang berkualitas tinggi," kata dia.
Ia menyebutkan, prosesor Qualcomm pada perangkat mobile hanya meliputi 15 hingga 20 persen dari chipset Snapdragon. Sisanya terdiri dari berbagai komponen penting, seperti daya, efisiensi GPU, DSP, modem LTE, dan lainnya.
Senada dengan McDonough, Director of Business Strategic Intel Indonesia, Harry K. Nugraha, mengatakan, kualitas prosesor memang bukan ditentukan dari seberapa banyak jumlah core. "Tergantung dari bagaimana mengolah instruksi untuk menjalankan perangkat mobile," ujarnya kepada Tempo, akhir Juli 2013.
Instruksi yang dia maksud adalah, bagaimana menjalankan aplikasi yang terdapat pada suatu perangkat. "Tidak semua aplikasi memerlukan core yang tinggi, tinggal bagaimana nanti mengolahnya," ucap Harry.
Oleh karena itu, dia mengatakan, konsumen sebaiknya mencoba perangkat mobile terrlebih dahulu sebelum membelinya. "Umumnya orang menganggap core yang tinggi adalah penentu performance suatu produk, padahal belum tentu," ucapnya.
Dia mencontohkan, ponsel pintar anyar Lenovo K900 yang dibekali prosesor Intel Atom. "Ponsel ini menggunakan single core, namun system bus-nya tinggi yaitu 2 Ghz".
SATWIKA MOVEMENTI
Topik Terpanas:
Ahok vs Lulung | Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Daging Impor
Berita Terpopuler:
Ahok Vs Lulung, Sesepuh Tanah Abang Prihatin
Ahok: Saya Sudah Belajar Bahasa Halus
Gerindra: Silakan PPP Tegur Ahok
Oegroseno Gantikan Nanan Jadi Wakapolri
Ahmadiyah: Moeldoko Terlibat Operasi Sajadah 2011