TEMPO.CO, Jakarta - Membaiknya data ekonomi Amerika dan Cina menjadi katalis bagi investor untuk melanjutkan aksi beli saham di hari terakhir perdagangan menjelang libur lebaran.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini ditutup menguat 16,44 poin (0,36 persen) ke level 4.640,78. Pergerakan indeks cenderung datar namun tetap berada di zona positif mengikuti bursa regional.
Analis PT Mega Capital Indonesia, Arief Fahruri, mengatakan bursa regional yang kondusif menjadi alasan bagi investor di bursa Jakarta untuk terus mengakumulasi saham. "Pelaku pasar masih melihat sinyal regional masih positif."
Membaiknya data manufaktur di Cina bulan Juli ke level 50,3 dan Amerika Serikat ke level 55,4 disambut positif oleh investor. Indeks manufaktur di atas 50 berarti negara tersebut sedang mengalami ekspansi, sementara di bawah 50 berarti resesi.
Meski demikian, data-data positif regional tidak mampu diimbangi dengan perbaikan data ekonomi di dalam negeri. Terutama atas laju inflasi yang sangat di luar perkiraan. "Tingginya inflasi yang diikuti dengan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia membuat penguatan indeks terbatas," ujar Arief.
Menurut Arief, kondisi inflasi yang tinggi membuat investor kurang nyaman. Hal itu terlihat di mana saham-saham perdagangan, konsumer dan ritel, serta properti yang biasanya naik menjelang Lebaran kini cenderung melemah tergerus inflasi.
Saham yang berpindah tangan hari ini mencapai 6,1 miliar lembar saham senilai Rp 4,6 triliun dengan frekuensi 111,6 ribu kali transaksi. Sebanyak 159 saham menguat, 91 saham turun, dan 99 lainnya tak berubah. Asing mencatat penjualan bersih Rp 818 miliar.
Bursa regional cenderung menguat hingga 17.05 WIB. Nikkei 225 menguat 3,29 persen, indeks Hang Seng menguat 0,46 persen, Strait Times naik 0,33 persen, bursa Korea naik 0,14 persen, dan bursa Shanghai menguat 0,02 persen.
PDAT | M. AZHAR