Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ramadan, Penjualan Bisnis Retail di Bawah Target

Editor

Zed abidien

image-gnews
TEMPO/Prima Mulia
TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo), Satria Hamid, mengatakan target penjualan segmen retail pada Ramadan tahun ini meleset dari target. Sebelumnya, Aprindo menargetkan penjualan retail pada Ramadan 2013 meningkat 40 persen dari tahun sebelumnya.

“Namun, berdasarkan pemantauan Asosiasi hingga H-5, peningkatan penjualan baru mencapai 20 persen. Padahal tahun lalu penjualan bisa mencapai 30 persen,” ujarnya saat dihubungi pada Ahad, 4 Agustus 2013.

Bagi Asosiasi Peretail, kondisi penjualan yang jauh di bawah target ini dinilai kurang menggembirakan. “Seharusnya Lebaran adalah waktunya para peretail panen raya,” ujar Satria.

Faktor penyebab menurunnya penjualan, kata dia, karena konsumen saat ini lebih bijak dalam membelanjakan uangnya. “Sekarang konsumen dihadapkan dengan kenaikan harga listrik, bahan bakar minyak, dan Hari Raya Idul Fitri berdekatan dengan tahun ajaran baru sekolah,” dia menjelaskan. Hal itu membuat konsumen tidak jorjoran membeli barang untuk Lebaran.

Para pengusaha retail, menurut Satria, sangat merasakan terjadinya penurunan penjualan pada Ramadan tahun ini. Hal ini terlihat dari tingkat kunjungan dan transaksi per konsumen yang menurun. “Dibandingkan Ramadan sebelumnya, jumlah item yang dibeli konsumen rata-rata mengalami penurunan,” katanya. Kondisi perekonomian yang kurang menguntungkan membuat konsumen mementingkan belanja barang kebutuhan pokok.

Meski demikian, para peretail masih terbantu dengan penjualan produk konsumsi yang tetap tinggi. “Produk bahan makanan pokok dan sandang tingkat penjualannya masih tinggi,” ujar Satria. Inilah yang membuat tingkat penjualan retail pada Ramadan masih meningkat, meski jauh di bawah target Asosiasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sementara untuk produk tersier, seperti elektronik dan perabotan rumah tangga, tingkat penjualannya tidak mengalami peningkatan. Karena itu tadi, konsumen sekarang lebih mementingkan belanja barang pokok,” dia menjelaskan.

Satria memperkirakan kondisi seperti ini akan bertahan hingga beberapa pekan pasca-Lebaran. “Daya beli masyarakat akan kembali lagi nanti,” katanya.

PRAGA UTAMA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

16 November 2023

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey saat ditemui di Hypermart Puri Indah, Jakarta Barat pada Rabu, 8 Februari 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

Aprindo memprediksi pertumbuhan usaha ritel nasional tumbuh hingga 4,2 persen hingga akhir tahun.


Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

13 Maret 2023

Ilustrasi belanja / masyarakat kelas menengah.  ANTARA/Puspa Perwitasari
Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

Penelitian mencatat tujuh dari 10 konsumen di kawasan Asia Pasifik cenderung memilih berbelanja secara daring sekaligus datang ke gerai.


29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

29 November 2022

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Menurut pengamatan bank sentral, inflasi pada tahun 2022 akan berada di kisaran 4,2 persen yoy. TEMPO/Tony Hartawan
29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

Bank Indonesia (BI) mengumumkan ada jumlah peserta BI Fast kini bertambah sebanyak 29 bank.


Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

13 November 2021

Ilustrasi pertokoan atau pusat perbelanjaan di Jakarta. ANTARA/Galih Pradipta
Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

Bisnis ritel menjadi salah satu usaha yang diminati karena biasanya menjual berbagai kebutuhan primer dan langsung kepada konsumen.


Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

12 September 2021

Minimarket Alfamart dan minimarket Indomaret. TEMPO/Prima Mulia
Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

Kerap bersebelahan, ini beberapa perbedaan antara Alfamart dan Indomaret


Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

7 Maret 2021

Ilustrasi bisnis online. shutterstock.com
Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

Salah satu industri yang paling terpengaruh oleh tren terkait pandemi adalah ritel. Simak tips agar bisnis ini bisa bertahan.


Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

3 Januari 2020

Pedagang mengevakuasi barang dagangannya yang terendam banjir di Mal Cipinang Indah, Jakarta Timur, Rabu, 1 Januari 2020. Banjir tersebut akibat luapan sungai Sunter dan tingginya intensitas curah hujan sejak Selasa malam, 31 Desember 2019. ANTARA/Galih Pradipta
Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

Banjir besar di beberapa wilayah Jabodetabek membuat pengusaha ritel mengeluh rugi dan omzet penjualan melorot.


11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

12 November 2019

Pembeli memilih barang belanjaan di Giant Ekspres Mampang Prapatan, Jakarta, Ahad, 23 Juni 2019.Toko ritel Giant Ekspress menggelar diskon penutupan gerai di sejumlah tokonya hingga 28 Juli 2019 mendatang. TEMPO/Muhammad Hidayat
11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

Aprindo mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan 11 November sebagai Hari Ritel Nasional.


Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

24 Oktober 2019

Logo perusahaan fashion asal Swedia H&M di pertokoan Wina, Austria, 1 Oktober 2016. [REUTERS/Leonhard Foeger]
Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

Sejumlah minimarket atau convenience store nasional punya keinginan untuk berekspansi ke Vietnam.


Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

2 Oktober 2019

Suasana toko ritel Giant Ekspres saat menggelar diskon penutupan gerai di Mampang, Jakarta Selatan, Ahad, 23 Juni 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi
Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menargetkan pertumbuhan industri ini dapat lebih baik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 10 persen.