TEMPO.CO, SANAA – Amerika Serikat meminta warga negaranya untuk meninggalkan Yaman secepatnya karena ancaman teroris. Departemen Luar Negeri juga menarik seluruh staf non-esensial Kedutaan Besar Amerika Serikat di negeri itu.
“Departemen mendesak warga negara Amerika Serikat untuk tidak bepergian ke Yaman dan warga negara AS yang saat ini tinggal di Yaman untuk meninggalkan negeri itu secepatnya,” kata pernyataan Departemen Luar Negeri AS dalam situsnya.
“Pada 6 Agustus 2013, Departemen Luar Negeri memerintahkan pemulangan personal pemerintah AS dari Yaman terkait potensi serangan teroris yang berkelanjutan.”
Langkah terbaru tersebut menyusul peningkatan peringatan keamanan di Washington. Peringatan itu memicu penutupan beberapa kedutaan besar negara-negara Barat di Yaman dan Amerika Serikat di Timur Tengah dan Afrika.
Peringatan itu tampaknya juga terkait dengan kabar bahwa empat tersangka anggota Al Qaeda tewas dalam serangan, yang menurut pemimpin setempat berasal dari pesawat tak berawak AS di Yaman, Selasa pagi.
Kantor berita BBC melaporkan pengamanan di Ibukota Yaman diperketat. Ratusan kendaraan lapis baja dikerahkan untuk mengamankan Istana Kepresidenan, gedung infrastruktur yang penting, serta kedutaan negara Barat.
Menurut sumber, badan intelijen Yaman menemukan puluhan anggota Al Qaeda telah tiba di Sanaa dalam beberapa hari terakhir, dari beberapa wilayah, yang tampak sebagai persiapan sebuah rencana besar. Sumber itu menggambarkan sebuah plot yang berbahaya, yang melibatkan sejumlah ledakan dan serangan bunuh diri yang membidik para duta besar negara-negara Barat dan kedutaan besar asing, selain markas militer Yaman.
Baik Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengungkapkan ancaman dari Al-Qaeda di Semenanjung Arab, tapi tidak menjelaskan detailnya.
REUTERS |BBC | NATALIA SANTI