TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Telkomsel, Alex Janangkih Sinaga, mengatakan rencana merger operator XL dengan Axis akan memperketat persaingan operator telekomunikasi di Indonesia. "Ini kan seru. Mana lebih seru persaingannya jika pemainnya 10 dibandingkan pemainnya ada tiga? Yang lebih seru yang tiga pemain kan?" kata dia di sela-sela acara acara open house di kediaman Menteri Telekomunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring di Widya Chandra V nomor 27, Jakarta, Kamis, 8 Agustus.
Menurut Alex, jika XL dan Axis jadi merger, industri jasa layanan telekomunikasi akan semakin bagus. Karena, kata dia, operatornya sedikit. "Persaingan akan lebih sehat," ujarnya.
Baca Juga:
Menteri Tifatul Sembiring mengatakan pihaknya secara prinsip sudah menyetujui terkait rencana merger XL dan Axis. "Untuk teknisnya sedang kami kaji bersama Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI)," katanya.
Ia mengakui bahwa persaingan jasa layanan telekomunikasi di Indonesia tak sehat karena terlalu banyak operator, yakni 14 perusahaan. Menurut dia, 92 persen pendapatan di bisnis ini dikuasai oleh tiga operator besar, yakni Telkomsel, Indosat, dan XL. Sedangkan sisanya yang 18 persen diperebutkan oleh 11 operator lainnya. "Ini sangat tidak sehat."
Menurut Tifatul, idealnya jumlah operator di suatu negara maksimal 3-4 operator. "Di Jepang itu hanya ada 4 operator," ujarnya.
ERWAN HERMAWAN