Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Sampang Bantah Paksa Syiah Kembali ke Sunni  

image-gnews
Sejumlah warga Syiah bersama harta bendanya menunggu untuk di pindahkan dari tempat pengungsian di GOR Bulutangkis, Sampang, Madura, (20/6). Ribuan warga dan ulama menuntut warga Syiah dipindahkan dari Madura. TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah warga Syiah bersama harta bendanya menunggu untuk di pindahkan dari tempat pengungsian di GOR Bulutangkis, Sampang, Madura, (20/6). Ribuan warga dan ulama menuntut warga Syiah dipindahkan dari Madura. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Sampang - Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, meminta pihak-pihak yang tidak berkompeten agar tidak memanaskan situasi di Sampang sehingga merusak tahapan rekonsiliasi antara penganut Sunni dan penganut Syiah yang kini sedang dilakukan.

"Berita yang menyebutkan pemda dan ulama memaksa kaum Syiah kembali ke Sunni bisa merusak rekonsiliasi," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sampang Rudy Setiadi, Senin, 12 Agustus 2013.

Sebelum ada pemberitaan itu, kata dia, Pemda Sampang secara perlahan bisa membujuk para ulama untuk bisa memulangkan pengungsi Syiah secara bertahap, alias satu persatu ke Dusun Nangkernang, Kecamatan Omben. "Karena diberitakan seperti itu, kiai jadi geram. Apalagi ada komentar pembaca yang menyamakan kiai dengan kotoran manusia," ujar Rudy.

Menurut Rudy, tidak hanya bisa mengganggu proses rekonsiliasi, pemberitaan tentang pemaksaan penganut Syiah kembali ke Sunni adalah sebuah kebohongan. Apalagi dalam berita tersebut juga menyebut nama dirinya, Bupati Sampang dan sejumlah kiai, melakukan pemaksaan dan mengancam membakar rumah penganut Dyiah. "Kalau tidak turun ke lapangan, jangan tulis berita. Kalau begini, kan, timbul fitnah. Kami dirugikan," ucap Rudy pula.

Rudy menegaskan, dalam setiap proses ikrar kembali ke Sunni tidak ada unsur paksaan. Mereka sadar untuk kembali ke Sunni setelah dilakukan pendekatan dan diberi pencerahan oleh ulama. "Silakan pejabat yang dituduh melakukan pemaksaan itu dilaporkan ke polisi. Kita buktikan secara hukum ada pemaksaan atau tidak," kata Rudy.

Juru bicara Bassra KH Fudoli Ruham juga membantah melakukan pemaksaan. Dalam pesan singkatnya kepada Tempo, Fudoli menegaskan bahwa ancaman-ancaman muncul karena Syiah ditolak keberadaannya oleh warga sekitar. Ajaran yang dibawa Tajul Muluk itu dianggap menyimpang. "Tidak ada pemaksaan, tidak benar itu," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fudoli juga mengatakan, kesesatan ajaran Tajul Muluk juga diperkuat fatwa MUI Sampang dan putusan Pengadilan Negeri Sampang yang memvonis bersalah Tajul Muluk.

Beredar berita bahwa hari ini, Senin, 12 Agustus 2013, seorang warga pengungsi Syiah yang sempat pulang kampung ke Karanggayam dan dipaksa meneken ikrar syahadat ulang kembali ke ajaran Sunni berada di di kantor YLBHU di Jalan Batu 1 No. 31 Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta.

Tidak disebutkan nama penganut Syiah tersebut. Namun, dia dipaksa meneken ikrar syahadat ulang kembali ke ajaran Sunni. Karena menolak, dia diancam rumahnya akan dibakar. Bahkan, keselamatannya juga turut terancam.

Pengabut Syiah tersebut akan memberikan kesaksiannya. Di antaranya dengan menjelaskan motif dan cara bagaimana proses pemaksaaan itu terjadi terhadap 35 orang warga Syiah. Mereka terpaksa meneken ikrar. Juga akan dipaparkan siapa saja yang melakukan proses tersebut, mulai dari kiai sampai pejabat daerah.

MUSTHOFA BISRI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang

20 Februari 2018

Seorang warga Syiah bersama harta bendanya saat akan di pindahkan dari tempat pengungsian di GOR Bulutangkis, Sampang, Madura, (20/6). Ribuan santri dan warga Madura menuntut Pemerintah Sampang untuk memindahkan warga Syiah dari Madura. TEMPO/Fully Syafi
212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang

Pilkada Sampang diikuti tiga pasangan calon.


Pemkab Sampang: Pengungsi Syiah Tetap Bisa Gunakan Hak Politik  

24 Mei 2017

Warga Syiah di Sampang, Madura. TEMPO/Fully Syafi
Pemkab Sampang: Pengungsi Syiah Tetap Bisa Gunakan Hak Politik  

Pemkab Sampang menjamin warga Syiah yang mengungsi di Sidoarjo bisa menggunakan hak suaranya dalam pilkada yang akan digelar 27 Juni 2018.


Lindungi Peringatan Asyura, Aktivis Puji Polisi Semarang

12 Oktober 2016

Salah satu pemimpin ormas Islam bersama Kapolrestabes Semarang menuju masjid yang berdekatan dengan lokasi perayaan Asyuro kelompok Islam Syiah di kampung Boom Lama, Semarang, Jawa Tengah, 11 Oktober 2016. Budi Purwanto
Lindungi Peringatan Asyura, Aktivis Puji Polisi Semarang

"Sudah kewajiban kami melindungi. Jika ada yang nekad membubarkan,
akan berhadapan dengan kami,"kata Komisaris Besar Abiyoso Seno Aji.


Warga Bubarkan Perayaan Hari Asyura Kaum Syiah di Kendari  

11 Oktober 2016

Salah satu anggota ormas Islam berorasi di serambi Masjid yang berdekatan dengan lokasi perayaan Asyuro kelompok Islam Syiah di kampung Boom Lama, Semarang, Jawa Tengah, 11 Oktober 2016. Polisi berhasil hadang kelompok yang ingin membubarkan perayaan Asyura kelompok Islam Syiah. Budi Purwanto
Warga Bubarkan Perayaan Hari Asyura Kaum Syiah di Kendari  

Hasil mediasi disepakati bahwa perayaan Hari Asyura di Kendari dihentikan.


Ini Alasan Penolak Peringatan Asyuro di Semarang

11 Oktober 2016

Ribuan umat berdoa bersama saat memperingati hari Asyura yang jatuh pada hari ke 10 bulan Muharram di Balai Samudra klapa gading, Jakarta, (26/11) Acara ini bertemakan Raih Keadilan Bebaskan Al Aqsha dan Tegakkan Ukhuwah dan Keutuhan NKRI. TEMPO/Dasril Roszandi
Ini Alasan Penolak Peringatan Asyuro di Semarang

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah mengelar mediasi membahas polemik soal rencana peringatan Asyuro.


Sempat Ditolak, Peringatan 10 Asyura Kaum Syiah Dialihkan  

9 Oktober 2016

Sekertaris Jendral Ahlul Bait Indonesia Ahmad Hidayat (Kedua Kiri) didampingi dua orang anak yang orang tuanya menjadi korban dalam penyerangan Muslim Syiah di Sampang, Muhammad Zaini (Kanan), Muhaimin Hamama (Kedua Kanan) saat memberikan keterangan dalam jumpa pers di gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (31/08). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Sempat Ditolak, Peringatan 10 Asyura Kaum Syiah Dialihkan  

Sebelumnya, beberapa orang yang mengatasnamakan diri Forum Umat Islam mendatangi Polda Jawa Tengah menolak kegiatan kaum Syiah.


Nasib Ratusan Pengungsi Syiah Sampang Masih Terkatung-Katung  

7 September 2016

Suasana hari raya Idul Fitri yang sepi terlihat di pengungsian warga Syiah Sampang di rumah susun Jemundo, Sidoarjo (28/8). TEMPO/Fully Syafi
Nasib Ratusan Pengungsi Syiah Sampang Masih Terkatung-Katung  

Komisi Nasional Perempuan mendesak pemerintah segera memenuhi hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya mereka.


Jadi Pengungsi, Warga Syiah Sampang Merasa Belum Merdeka  

17 Agustus 2016

Seorang warga Syiah melintas disamping sebuah selembaran larangan pulang kampung terpasang di pengungsian warga Syiah Sampang di rumah susun Jemundo, Sidoarjo (28/7). Tahun ini adalah yang kedua kalinya bagi 300 pengungsi Syiah Sampang harus merayakan Hari raya Idul Fitri di pengungsian.  TEMPO/Fully Syafi
Jadi Pengungsi, Warga Syiah Sampang Merasa Belum Merdeka  

Pengungsi Syiah merasa masih mengalami diskriminasi karena tinggal di tempat pengungsian sejak 2012.


Gara-gara Melarang Hari Raya Syiah, Wali Kota Bogor Digugat

19 Januari 2016

Walikota Bogor, Bima Arya mengatur arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Kota Bogor, 6 Januari 2016. Walikota Bogor menilai masalah kemacetan merupakan salah satu agenda penting yang akan terus dibenahi, untuk itu perlu ketegasan dan koordinasi bagi petugas dalam mengatur lalu lintas agar memudahkan masyarakat. Lazyra Amadea Hidayat
Gara-gara Melarang Hari Raya Syiah, Wali Kota Bogor Digugat

Wali Kota Bogor dinilai melanggar undang-undang ketika melarang warganya yang menganut Syiah merayakan hari besar agamanya.


MUI Yogyakarta Tolak Permintaah FJI Melarang Syiah  

11 Desember 2015

Ribuan umat berdoa bersama saat memperingati hari Asyura yang jatuh pada hari ke 10 bulan Muharram di Balai Samudra klapa gading, Jakarta, (26/11) Acara ini bertemakan Raih Keadilan Bebaskan Al Aqsha dan Tegakkan Ukhuwah dan Keutuhan NKRI. TEMPO/Dasril Roszandi
MUI Yogyakarta Tolak Permintaah FJI Melarang Syiah  

"Kami dituduh menodai agama, meresahkan masyarakat, tapi tidak ada buktinya."