TEMPO.CO, Jakarta - Dalam latihan terakhir di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, dua pekan lalu, sebelum berangkat ke Guangzhou, Cina, Muhammad Ahsan mengatakan tidak khawatir sekalipun bermain tidak di depan publik sendiri. "Saya yakin masyarakat berdoa untuk kami," kata dia. "Memberi dukungan tidak harus dengan cara hadir di tempat pertandingan. Justru doa lebih manjur."
Keyakinannya itu terbukti di Guangzhou, kemarin malam. Bersama pasangannya di ganda putra, Hendra Setiawan, mereka merebut gelar dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis setelah menaklukkan pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, 21-13, 23-21.
Indonesia pun memastikan dua gelar juara dunia. Pada pertandingan sebelumnya, Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad mengalahkan pasangan ganda campuran tuan rumah, Xu Chen/Ma Jin, 21-13, 16-21, 22-20.
"Kemenangan ini sangat berarti bagi Indonesia," kata juara dunia ganda campuran 1985, Ivanna Lie, di Jakarta kemarin. "Sudah lama kita tidak mendengar lagu Indonesia Raya berkumandang pada event-event besar seperti ini."
GADI MAKITAN