TEMPO.CO, Florida - Seorang anak berusia 12 tahun asal Florida, Amerika Serikat, berjuang melawan serangan infeksi langka dan mematikan yang menyerang otaknya. Zachary Reyna, nama bocah itu, terinfeksi amuba Naegleria fowleri, mikroskopis bersel tunggal yang umumnya hidup di danau air tawar, kolam, dan sungai.
Amuba ini dapat menyebabkan infeksi otak langka yang disebut primary amebic meningoencephalitis (PAM) yang menghancurkan jaringan otak dan biasanya berakibat fatal.
"Efek dari PAM pada individu yang kontrak dengan amuba sangat tragis," kata Dr Carina Blackmore, dari Departemen Kesehatan Florida. Ia mengingatkan warga untuk waspada saat berenang atau menyelam di air ketika suhu tinggi.
Infeksi amuba jarang terjadi. Pejabat Florida mengutip statistik federal yang menunjukkan bahwa hanya 28 infeksi dilaporkan di AS dalam kurun 2003-2012. Sebagian besar kasus, katanya, terjadi akibat paparan air yang terkontaminasi. Seseorang tidak dapat terinfeksi jika air yang terkontaminasi terminum. Amuba jenis ini tidak ditemukan dalam air yang asin.
Para ahli mengatakan amuba masuk melalui hidung sebelum akhirnya masuk ke otak. Gejala awal biasanya mulai muncul dalam satu sampai tujuh hari kemudian dengan ditandai sakit kepala, demam, mual, dan muntah. Penyakit tersebut berkembang pesat, dan gejala lainnya bisa bervariasi, termasuk leher kaku, kebingungan, kehilangan keseimbangan, kejang, dan halusinasi.
Orang dapat mengurangi risiko terinfeksi dengan membatasi jumlah air yang masuk ke hidung, menghindari kegiatan yang berhubungan dengan air ketika suhu tinggi dan debit air rendah, dan menghindari menggali atau mengaduk sedimen yang berada di dasar aliran air tawar yang menghangat.
AP | TRIP B