TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Indonesia berhasil menurunkan angka kemiskinan pada tahun ini. Ekonomi Indonesia, kata dia, menunjukkan tren positif, terbukti dengan adanya pertumbuhan ekonomi di tengah krisis global, berkurangnya angka kemiskinan dan berkurangnya pengangguran.
Dalam pidato kenegaraan jelang hari kemerdekaan di gedung DPR, SBY mengatakan kemiskinan turun dari 16,6 persen pada 2004 menjadi 11,37 persen pada Maret 2013. "Sementara itu, pengangguran terbuka turun dari 9,86 persen pada 2004 menjadi 5,92 persen pada Februari 2103. "Tapi masih banyak hal yang harus kita perbaiki, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran tersebut merupakan bukti pembangunan nasional yang telah kita lakukan bersama," katanya di gedung DPR, Jumat, 16 Agustus 2013.
SBY mengatakan, pemerintah terus berkomitmen menurunkan angka kemiskinan. Beberapa program diandalkan untuk menekan angka kemiskinan, di antaranya bantuan beras miskin, bantuan operasional sekolah, dan jaminan siswa miskin. Program lain adalah program kredit usaha rakyat yang dijalankan sejak 2007. "Ini dapat memperluas permodalan untuk usaha mikro dan kecil," katanya.
Di masa mendatang, pemerintah menegaskan pentingnya untuk mengintensifkan program pro rakyat kecil. Selain itu, pengalaman mengatasi krisis pada 2008 dan 2009 juga harus dimanfaatkan untuk terus menumbuhkan ekonomi dan membantu Indonesia mengatasi menekan angka kemiskinan dan menekan pengangguran.
ANANDA TERESIA
Terhangat:
Suap SKK Migas | Sisca Yofie | FPI Bentrok
Berita lainnya:
Jero: Suap Rudi Tak Ada Kaitan dengan Demokrat
Kasus Suap SKK Migas, KPK Cegah 4 Orang
KPK Sita 300 Ribu Dollar di Deposit Boks Rudi