TEMPO.CO, Kairo - Ratusan orang pendukung presiden terguling Muhammad Mursi masih bertahan di sebuah masjid dekat Ramses Square, Sabtu, 17 Agustus 2013. Ini dilakukan meskipun pasukan keamanan Mesir meminta mereka untuk keluar dari Masjid Fateh.
Berbicara melalui hubungan telepon dari dalam masjid, seorang warga, Omaima Halawa, mengatakan di dalam masjid itu terdapat sekitar 700 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, yang ketakutan meninggalkan masjid. Alasannya, "di luar sana ada penjahat kejam bersama aparat keamanan, dan aparat keamanan itu bekerja dengan para penjahat," kata Halawa seperti dilansir Al Jazeera, Sabtu, 17 Agustus 2013.
Lebih lanjut, dia mengatakan, dirinya ketakutan atas kemungkinan yang terjadi padanya atau di mana dia akan dibawa jika meninggalkan masjid.
Para pendukung Mursi itu telah ditawarkan oleh aparat keamanan untuk keluar secara aman dari masjid dengan ketentuan akan ditahan untuk diinvestigasi di kamp militer. Para demonstran menolak ketentuan itu dan berkeras bahwa investigasi dilakukan di dalam masjid.
Kekerasan berdarah terjadi lagi di Mesir pada Jumat lalu setelah Ikhwanul Muslimin dan kelompok lain di bawah Aliansi Anti-Kudeta Mesir menyerukan protes atas penumpasan pihak keamanan terhadap pendukung Mursi. Penumpasan yang dilakukan pada Rabu itu telah menyebabkan lebih dari 600 orang tewas.
ALJAZEERA | AMIRULLAH
Terhangat:
Suap SKK Migas | Sisca Yofie | Rusuh Mesir
Berita populer:
Bang Ucu: Terima Kasih Jokowi-Ahok
Dua Polisi Ditembak Hingga Mati di Tangerang
Kasus Rudi Rubiandini, ITB Minta Maaf
Jokowi: Tak Mungkin Jadi Capres Partai Lain