TEMPO.CO, Cianjur - Tim Terpadu Riset Mandiri dan Tim Nasional akan melanjutkan penelitian Situs Megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk membuktikan beberapa misteri yang belum terungkap. Salah satunya adanya dugaan di wilayah Situs Gunung Padang sudah ada permukiman warga.
Ketua Tim Arkeologi Tim Terpadu Riset Mandiri, Ali Akbar, mengatakan lembaganya akan membuktikan sejumlah misteri yang sudah ditemukan sebelumnya. "Beberapa bukti yang ditemukan dalam penelitian ini, ada sistem sub-sub dalam satu kesatuan dan memiliki hubungan dengan Situs Gunung Padang ini," ujarnya di Cianjur, Senin, 19 Agustus 2013.
Menurut dia, timnya menemukan adanya dugaan di wilayah situs sudah ada permukiman warga. Di permukiman itu sudah ada kuil ketika Gunung Padang dibuat. "Berdasarkan survei pertama kalinya dilakukan ekskavasi dan penelitian beberapa waktu lalu, kami menduga adanya permukiman di wilayah situs," kata dia.
Di wilayah situs yang dijadikan permukiman itu ada semacam kuil atau tempat upacara keagamaan. Sementara, hasil survei menerangkan ada permukiman yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari situs. Tepatnya berada di wilayah yang disebut Cikuta. "Ada dua alasan yang diyakini kuat menjadikan lokasi tersebut sebagai permukiman warga pada waktu itu," kata dia.
Alasan pertama, lanjut dia, tanah di lokasi yang disebut Cikuta itu berkontur datar dan dekat dengan Sungai Cikuta. Adapun alasan yang kedua, yakni penyebutan kata "kuta" di belakang "Ci" yang dinilai dan mewakili arti dari kata kota pada umumnya.
Tapi, kalau untuk membuktikan kapan warga itu hidup, dibutuhkan penelitian dan pembuktian lebih lanjut. "Yang pasti dua bukti tersebut sudah cukup membuktikan jika ada permukiman tak jauh dari Gunung Padang," kata Ali.
Disinggung soal rencana pemugaran, Ali menyatakan, itu akan dilakukan setelah timnya melaporkan secara langsung hasil penelitian tersebut kepada Presiden. Lagi pula sejumlah penemuan masih membutuhkan pembuktian di laboratorium.
Menurut dia, arang (carbon dating) yang ditemukan juga masih harus dibawa ke Amerika untuk diketahui usianya. Yang jelas, kesimpulan dari penelitian yang dilakukan masih sama, yaitu di Gunung Padang ada dua kebudayaan yang berbeda. "Itu terbukti dari penelusuran kami menemukan dua lapisan yang usianya berbeda," kata dia.
DEDEN ABDUL AZIZ