TEMPO.CO, BIHAR—Sedikitnya 20 orang tewas tertabrak kereta cepat di India, Senin, 19 Agustus 2013. Para korban adalah orang-orang yang baru saja turun dari kereta di Stasiun Dhamara Ghat di Provinsi Bihar. Mereka tengah melintasi rel untuk berziarah ke kuil Hindu saat kereta cepat Rajya Rani menghantam mereka.
Jumlah korban tewas diperkirakan masih akan bertambah karena ada sekitar 40 korban luka yang kini dalam kondisi kritis. Korban luka langsung dilarikan ke rumah sakit di wilayah Saharsa dan Katihar.
Massa yang marah atas insiden tersebut menyandera masinis dan petugas kereta. Selain menganiaya petugas kereta, massa juga membakar kereta yang menabrak penumpang. Kereta dari Saharsa ke Patna memang tidak dijadwalkan berhenti di stasiun Dhamara, dan dalam kecepatan tinggi saat melintasi stasiun tersebut.
Ada laporan yang menyebutkan masinis tewas dalam serangan tersebut. Namun, anggota Dewan Kereta Api India, Arunendra Kumar, membantah kabar tersebut. Ia menegaskan bahwa masinis dan pegawai kereta dalam kondisi selamat meski terluka. Adapun pejabat senior kereta api, Arun Mallik, menyatakan tim penyelamat kini tengah berada di lokasi musibah.
Suasana sempat rusuh saat massa menghalangi mobil ambulans yang hendak membawa korban luka dan jenazah. Situasi semakin sulit saat evakuasi korban karena wilayah Dhamara tengah tergenang banjir.
Perusahaan kereta negara India mengoperasikan 9 ribu jadwal kereta dan mengangkut 18 juta penumpang setiap hari. Kecelakaan akibat tabrakan kereta di India menyebabkan 1.220 orang tewas dalam lima tahun terakhir.
BBC | IBN | SITA PLANASARI AQUADINI