TEMPO.CO, Bandung - Sehari sebelum Hobalt, gunung api bawah laut yang berada di selatan Pulau Lembata, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, meletus pada Selasa, 20 Agustus 2013, pukul 07.13 WIB, Badan Geologi menaikkan status aktivitas Gunung Ili Werung di Pulau Lembata menjadi level II atau waspada pada Senin malam, pukul 19.00 Wita atau pukul 20.00 WIB.
"Senin malam, seismometer di Ili Werung mencatat banyak gempa signifikan," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Hendrasto, kepada Tempo.
Melihat aktivitas Gunung Hobalt yang mengeluarkan kepulan asap tebal setinggi 1.000-2.000 meter, Badan Geologi menaikkan status aktivitas Gunung Hobalt menjadi level II atau waspada. "Mulai hari ini pukul 09.00 Wita (atau pukul 08.00 WIB)," kata dia.
Dengan terjadinya erupsi itu, Badan Geologi mengeluarkan sejumlah rekomendasi untuk mengantisipasi bahaya terhadap warga di Flores Timur. Hendrasto meminta warga menghindari radius 2 kilometer dari gunung api itu. Daerah bahaya itu melingkupi wilayah pesisir pantai Pulau Lembata yang berhadapan dengan Gunung Hobalt, yaitu di selatan Gunung Ili Werung, di Pulau Lembata, Kecamatan Atedai, Kabupaten Flores Timur.
Nelayan juga diminta tidak melaut di lokasi letusan Gunung Hobalt. "Tidak boleh mendekat ke arah gunung itu," ujarnya. "Lokasi gunung dapat diketahui dari gelembung-gelembung di sekitarnya."
AHMAD FIKRI