TEMPO.CO, Jakarta -- Dua pemuda yang diduga mengeroyok Brigadir Cahyadi Firmansyah, anggota kepolisian Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Timur, berhasil ditangkap tim Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur. Pada Ahad malam, Brigadir Cahyadi dikeroyok oleh sekelompok pemuda yang sedang mabuk di jembatan Jalan IPN, dekat pintu air Kanal Banjir Timur, Jatinegara, Jakarta Timur.
“Ada dua lagi yang kami tangkap di lokasi berbeda. Untuk sementara, identitasnya kami rahasiakan dulu karena masih mengejar pelaku lainnya,” kata juru bicara Polres Jakarta Timur, Komisaris Didik Hariyadi, saat dihubungi Tempo, Selasa, 20 Agustus 2013.
Didik menjelaskan, penangkapan dua pelaku ini merupakan hasil pengembangan dan pemeriksaan seorang tersangka berinisial AP, 17 tahun, yang telah lebih dulu menyerahkan diri ke Mapolres Jakarta Timur pada Senin pagi. “Jadi total ada tiga yang sudah ditangkap. Diduga pelakunya ada sembilan orang,” ujar Didik.
Saat ini, kata Didik, polisi telah mengantongi identitas enam pelaku lainnya yang belum tertangkap. Namun, karena masih diburu, Didik enggan membeberkan data itu. “Sekarang masih dalam pengejaran, nanti kalau sudah ditangkap semuanya baru kami sampaikan identitasnya,” ujarnya.
Menurut Didik, para pelaku terancam dijerat Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan yang dilakukan bersama-sama. Ancamannya hukuman kurungan penjara minimal 5 tahun. “Mungkin, untuk pelaku di bawah umur, hukumannya bisa dikurangi, tapi itu nanti pengadilan yang menentukan,” kata Didik.
Brigadir Cahyadi, 29 tahun, dikeroyok sekelompok pemuda mabuk di sekitar Kanal Banjir Timur, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Ahad malam, 18 Agustus 2013, pukul 21.00. Peristiwa itu terjadi saat korban yang mengendarai sebuah mobil Avanza silver bernomor polisi B-2518-TZ hendak pulang ke rumahnya di daerah Cipinang, seusai dinas dari kantornya di Kebon Nanas, Jakarta Timur. Sesampainya di jembatan IPN, Jalan Pancamarga, mobil Brigadir Cahyadi diberhentikan paksa dan dilempari botol oleh para pemuda yang diduga mabuk.
Kaca mobil Brigadir Cahyadi pecah akibat lemparan botol. Brigadir Cahyadi, yang tidak memakai pakaian dinas, turun dari mobil dan hendak menanyakan aksi mereka. Namun, dia malah dikeroyok oleh para pemuda tersebut.
Banyaknya pemuda itu membuat Brigadir Cahyadi tidak dapat melawan. Brigadir Cahyadi mengalami luka lebam di sekujur tubuh dan kepala, sementara ruas jari kelingking kanannya patah. Hingga saat ini, Brigadir Cahyadi masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
AFRILIA SURYANIS