TEMPO.CO, Lumajang - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, membantah telah gagal menyatukan dukungan warga Nahdliyin Jawa Timur untuk memenangkan pasangan calon gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 29 Agustus 2013 mendatang.
Tudingan itu terkait adanya dukungan dari warga Najdliyin kepada calon wakil gubernur Syaifullah Yusuf yang menjadi pasangan calon gubernur Soekarwo. Pasangan ini disingkat dengan Karsa.
"Enggak, enggak gagal. Memang Syaifullah itu orang NU. Tapi kesadaran bahwa kita mendorong calon gubernur dan bukan calon wakil gubernur yang sudah diketahui semua pihak," kata Muhaimin di Lumajang, Rabu, 21 Agustus 2013.
Muhaimin menegaskan seluruh warga NU akan mendukung calon gubernur--dan bukan calon wakil gubernur. "Sudah kapoklah NU hanya sebagai penonton," katanya.
Cak Imin tidak memungkiri jika ada satu dua orang yang mendukung pasangan Karsa. "Itu demokrasi, biasa saja," katanya sebelum mendatangi acara kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah-Herman Suryadi Sumawiredja di lapangan Gedung Olahraga Wirabhakti, Lumajang. Khofifah tidak tampak hadir di acara ini.
Pantauan Tempo, ratusan massa pendukung Khofifah sudah mulai berdatangan di lokasi kampanye sekitar pukul 09.00 WIB. Para pendukung cukup bersabar hingga Muhaimin, yang didampingi KH Makruf Amin, Ketua Harian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, usai menyampaikan orasi politik.
Karena Kofifah tidak datang, massa berangsur pulang. Berkali-kali pembawa acara mencoba menahan massa agar menunggu Khofifah, namun yang ditunggu-tunggu ternyata tidak datang juga.
Seorang pendukung mengatakan tetap mendukung Khofifah kendati kecewa tokoh pilihannya tidak bisa datang. "Kami tetap mendukung Khofifah. Dulu Khofifah sekarang juga Khofifah. Tapi, kalau kemudian yang ternyata jadi adalah Karsa, ya, tidak masalah juga," kata seorang pendukung perempuan dari Kecamatan Randuagung .
DAVID PRIYASIDHARTA