TEMPO.CO, Jakarta-Menteri Perindustrian, Mohammad Suleman Hidayat, mengatakan Indonesia akan mengandalkan investasi untuk menggenjot perekonomian menyusul melemahnya nilai tukar rupiah dan turunnya indeks bursa saham.
"Jadi kebijakan-kebijakan kita untuk sementara kan kalau perdagangan kurang, maka bargaining kita investasi harus masuk," katanya di Istana Negara, Rabu, 21 Agustus 2013.
Menurut dia, beberapa sektor industri akan menjadi andalan untuk menggenjot investasi yaitu sektor pertambangan, agrobisnis, petrokimia, dan logam dasar. Dalam dua hari mendatang, pemerintah akan menyiapkan paket stimulus yang salah satunya untuk memicu investasi agar Indonesia bisa mencegah terseret dalam krisis menyusul pelemahan rupiah dan penurunan bursa saham.
Hidayat mengatakan paket kebijakan stimulus berfokus untuk melakukan relaksasi pada aturan-aturan investasi yang selama ini dianggap terlalu ketat bagi pelaku usaha."Intinya ada relaksasi pada aturan-aturan yang selama ini dianggap berlebihan," katanya. Ia mencontohkan nantinya di bidang perizinan di sektor migas, seluruh aturan yang memberatkan akan dipangkas. "Perizinan di bidang migas akan dipotong habis selain itu juga di sektor mineral."
Program stimulus investasi lain, kata Hidayat, adalah pemerintah akan mengeluarkan aturan perpajakan yang bisa memberikan keringanan untuk pengusaha. Sebelumnya, Hidayat pernah menyingung mengenai pemberintah insentif pajak bagi industri padat karya untuk mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja.
Hidayat optimis bahwa investor asing masih tetap menggelontorkan dananya ke Indonesia. Pelemahan rupiah dan potensi perlambatan ekonomi,kata dia, dinilai investor sebagai kejadian yang terjadi sementara dan tidak akan mengancam ekonomi Indonesia dalam waktu panjang. "Saya masih melakukan groundbreaking proyek pelumas dengan investasi US$150 juta, artinya dalam situasi seperti ini, para investor menilai instabilitas hanya untuk sementara," katanya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini menggelar rapat ekonomi di Istana Negara menyusul terus melemahnya nilai rupiah dan penurunan indeks harga saham. Dalam rapat tersebut, pemerintah akan menyiapkan paket kebijakan dan akan diluncurkan pada Jumat nanti. Paket kebijakan tersebut diharapkan dapat meminimalkan dampak krisis global pada ekonomi Indonesia sehingga jika terjadi perlambatan, penurunan pertumbuhan ekonomi tidak sampai drastis dari target 6,3 persen.
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler:
5 Teknologi yang Mengancam Manusia
Lima Tokoh Ini Politikus Idola Anak Muda
Ini Kronologi Aksi Gadis Pemotong 'Burung'
Mantan Napi Ungkap Kengerian Penjara Korea Utara
Beragam Penyebab Rupiah Terjun Bebas
Real Madrid Setuju Bayar Bale Rp 1,52 Triliun