TEMPO.CO, Jakarta - Semakin kuatnya sinyal pengurangan stimulus bank sentral Amerika Serikat (The Fed) membuat bursa Asia kembali mengalami tekanan jual.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini kembali bergerak di zona merah, mengikuti pelemahan yang juga terjadi di bursa Wall Street tadi malam dan bursa Asia pagi ini. Hingga pukul 10.45 WIB, indeks terkoreksi 69,3 poin (1,68 persen) ke level 4.147,59.
Analis dari PT BNI Securities, Dessy Lapagu, mengatakan The Fed kembali memberikan sinyal akan melakukan pengurangan jumlah stimulus (tapering) sebelum akhir tahun 2013 pada pertemuan tadi malam. "Kondisi ini mengkhawatirkan pelaku pasar akan larinya dana asing dari negara berkembang."
Sinyal ini kemudian membuat indeks Dow Jones Industrial terkoreksi 105,44 poin (0,70 persen) ke level 14.897,55. Sementara Standard & Poor 500 turun 0,58 persen ke level 1.642,80.
Bursa regional hingga pukul 10.45 WIB pagi ini pun dibuka melemah dengan Nikkei 225 turun 0,33 persen, Hang Seng terkoreksi 0,69 persen, Strait Times turun 1,13 persen, dan bursa Korea melemah 1,10 persen.
Selain faktor The Fed, indeks juga tertekan oleh pelemahan nilai tukar rupiah yang menembus level 10.900. Pernyataan Presiden dan Bank Indonesia yang akan menyusun langkah-langkah menstabilkan rupiah kurang gagal mengerek indeks. "Kebijakan itu baru akan dirasakan dampaknya dalam jangka panjang," ujar Dessy.
Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan IHSG yang pada perdagangan kemarin mencoba untuk melakukan bottoming ternyata kembali mengalami pelemahan. "Rebound yang terjadi kemarin memang belum memberikan signal positif."
Meski demikian, berkurangnya tekanan jual pemodal asing yang terjadi kemarin memberikan harapan bahwa kisaran di 3.950–4.150 yang saat ini menjadi level support bakal kuat menahan tren turun yang tengah terjadi.
Hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi pada kisaran 4.150–4.260. Indeks hanya memberikan sinyal positif jika mampu ditutup di atas level resistan 4.260.
Dengan posisi IHSG yang masih berada diatas support, posisi beli pada harga rendah tetap menarik untuk dilakukan. "Fokus trading sebaiknya dilakukan pada saham-saham berkapitalisasi besar mengingat volatilitas IHSG memberikan banyak kesempatan pada saham-saham tersebut," kata Satrio.
PDAT | M. AZHAR