TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Komunikasi SingTel, meluncukan e-commerce atau toko online, Shopify, di Indonesia. Toko ini mulai beroperasi sejak Kamis kemarin. Selain di Indonesia, Shopify baru diluncurkan di India, Singapura, dan Malaysia. Untuk memudahkan bisnisnya dalam bekerja sama dengan merchant, SingTel menggandeng Ideoworks.
Shopify hadir dengan format yang sedikit berbeda dibandingkan toko online yang sebelumnya ada. Melalui Shopify, pemilik menjual barang dengan format blog yang template-nya bisa dirancang sesuai dengan keinginan. "Tampilan toko online disesuaikan dengan karakter si penjual," ujar Andi S. Boediman, Chairman Ideoworks, di Jakarta.
Tidak seperti kebanyakan toko online yang menggratiskan biaya untuk menampilkan barang dagangan, Shopify mengenakan biaya bulanan. Biaya berlangganan terbagi dalam beberapa kategori.
Bagi starter atau pemula, biayanya Rp 182.693. Dengan membayarkan jumlah tersebut, penjual dapat menampilkan produk yang dijual hingga 25 unit, memperoleh fasilitas penyimpanan 1 Gb, dan dilengkapi fasilitas chat serta e-mail.
Sedangkan bagi kelompok basic, per bulannya harus membayar Rp 365.385 ribu. Penjual bisa menampilkan produknya hingga 100 unit, memperoleh fasilitas penyimpanan 1 Gb, mendapat fasilitas chat dan e-mail. Adapun penjual akan mendapat gratis pemasangan iklan kata di situs Google snilai Rp 450 ribu, dan gratis iklan kata di Facebook senilai Ro 500 ribu.
Berikutnya adalah kategori profesional, biaya per bulannya sebesar Rp 980.770 ribu. Fasilitas yang diperoleh yaitu bisa memasang barang dagangan hingga 2.500 unit, dan gratis kuota penyimpanan hingga 5 Gb. Sama seperti basic, kelompok ini pun memperoleh gratis pemasangan iklan kata di Google dan Facebook dengan masing-masing senilai Rp 450 ribu dan Rp 500 ribu.
Adapun untuk kelompok unlimited, biaya langganan per bulannya sebesar Rp 2.221.154. Kategori ini merupakan yang terlengkap, karena penjual bisa menjual produknya dengan jumlah tidak terbatas. Seperti dua kategori sebelumnya, pemasangan iklan di Google dan Facebook pun tidak dikenakan biaya. Kategori unlimited juga memperoleh potongan harga code engine dan biaya pengiriman produk.
Meski layanan ini berbayar, Adi optimistis Shopify akan menarik minat masyarakat Indonesia. "Kami menawarkan kualitas, ketimbang gratis tetapi tampilannya buruk," ucapnya.
Adi pun menyebutkan keunggulan lain Shopify yaitu sistem manajemen yang secara otomatis merekam kegiatan jual beli. Pembeli yang ingin membeli barang, sebelumnya harus mendaftarkan identitas serta alamat mereka.
Ketika membeli produk, sistem akan menyimpan aktivitas jual beli. "Jadi bisa ditinjau transaksi dan data konsumennya," ujar Andi.
Dia menyebutkan, target pengguna Shopify di Indonesia adalah Usaha kecil Menengah dan anak muda. "Ibaratnya sekarang ibu-ibu rumah tangga berkesempatan memperoleh penghasilan ratusan juta lewat jualan di toko online," katanya.
Head of Local SingTel Group Digital Life, Loo Cheng Chuan menargetkan, hingga akhir tahun, jumlah toko online yang dikelola Shopify mencapai 10 ribu unit.
"Yang terpenting adalah kami bisa membantu orang untuk menjual produknya," ujar dia. Target yang diharapkan untuk wilayah Asia Tenggara yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapur, dan negara Asia lainnya, yaitu India, Shopify diharapkan mengelola 30 ribu toko online.
Chuan menegaskan, target menjual barang bukan hanya terletak pada berapa banyak jumlah uang yang dihasilkan. "Bisnis online yaitu memberikan informasi pada masyarakat akan suatu produk."
Sejak diluncurkan pada 2004, Shopify sudah mengelola lebh dari 60 ribu toko online di 100 negara. Adapun data Kementerian Komunikasi dan Informasi menunjukkan hingga akhir 2012 total nilai transaksi online di Indonesia mencapai Rp 126 triliun.
SATWIKA MOVEMENTI