TEMPO.CO, Jakarta - Dino Patti Djalal, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, akhirnya bicara soal sebab musabab dirinya ingin ikut konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Dia beralasan konvensi merupakan sarana dirinya untuk membayar utang kepada generasi yang akan datang.
"Ada panggilan nurani dan sejarah," kata Dino dalam jumpa pers seusai bertemu Komite Konvensi di Wisma Kodel, Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2013.
Baca Juga:
Panggilan sejarah yang dia maksud adalah perjalanan keluarga Dino yang asli nasionalis. Sebagai bukti, Dino bercerita tentang sang ayah yang seumur hidupnya bekerja sebagai diplomat.
Dia mengklaim ayahnya telah memperjuangkan wawasan Nusantara hingga membuat teritorial Indonesia berlipat ganda. "Dari wilayah Indonesia dulu hanya 1 juta kilometer persegi menjadi 2 juta kilometer persegi," kata dia.
Perjuangan sang ayah diakuinya tanpa kekerasan dan menembakkan peluru, murni melalui jalan diplomasi. Dia pun ingin punya kontribusi yang besar seperti ayahnya.
Baca Juga:
Mengenai Pemilihan Umum 2014, Dino menganggap itu merupakan momentum politik yang penting di Indonesia. Sebab, saat itu adalah regenerasi politik seusai dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono selama 10 tahun.
Sebagai kamu muda, Dino berharap bisa meregenerasi politik. Meski begitu, dia berpikir regenerasi politik tak harus dilakukan oleh orang muda, tapi tokoh yang punya pemikiran muda.
Dino Patti Djalal adalah calon peserta konvensi pertama yang diundang oleh Komite. Pemanggilan ini merupakan langkah Komite untuk mengenal para calon lebih jauh. Selain untuk memastikan kesediaan dan keseriusan para calon, Komite ingin mengetahui visi dan misi dari calon bila terpilih menjadi calon presiden Demokrat.
Setelah perkenalan, Komite akan merampungkan nama-nama yang dinyatakan lolos seleksi pada 31 Agustus. Sedangkan pengumuman secara resmi kepada publik paling lama 15 September 2013 nanti.
INDRA WIJAYA