TEMPO.CO, Roma - Jangan buru-buru menutup telepon ketika seseorang berbicara di seberang sana dan mengaku sebagai Paus Fransiskus. Karena bisa jadi, itu betul-betul Sri Paus.
"Halo, saya Paus," begitu dia biasanya memulai percakapan via telepon. Sri Paus menelepon dengan telepon konvensional, bukan ponsel.
Penerima panggilan minggu ini, seorang mahasiswa 19 tahun bernama Stefano Cabizza. Ia menyatakan menerima panggilan setelah meninggalkan surat untuk Paus setelah mengikuti misa yang dipimpinnya di Castel Gandolfo pada 15 Agustus. Ia menolak untuk mengatakan apa yang telah ditulisnya.
Beppe Severgnini, seorang kolumnis di koran Corriere della Sera, menyatakan Paus memencet sendiri nomor telepon yang ditujunya. Selain Cabizza, ada dua orang lainnya juga pernah ditelepon Paus. Mereka adalah seorang pria Italia yang saudaranya tewas terbunuh dan seorang wanita Kolombia yang bekerja di Roma, untuk mengucapkan terima kasih atas buku yang dikirimkannya.
Paus Fransiskus dikenal sangat sederhana dan rendah hati. Di hari pertama setelah terpilih menjadi paus, dia dilaporkan menelepon sendiri loper koran langganannya di Buenos Aires untuk menyatakan berhenti berlangganan. Dia juga menelepon tukang sepatu langganannya untuk meminta tetap membuatkannya sepatu warna hitam, bukan merah khas kepausan.
DETROIT NEWS | TRIP B