Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Globe Ini Diduga Dibuat Tahun 1504

image-gnews
Peta Pusat Gempa Dunia (wikipedia)
Peta Pusat Gempa Dunia (wikipedia)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Miniatur bola dunia atau globe sering ditemui di perpustakaan umum maupun di sekolah. Globe menjadi sangat penting karena fungsinya sebagai sarana pembelajaran untuk mengenal bumi. Namun pernahkah terpikirkan wujud dari globe pertama kali diciptakan?

Temuan globe tertua sedunia dikabarkan oleh Jurnal The Portolan pada 19 Agustus 2013. Bola dunia sebesar jeruk, yang bagian bawahnya dibuat dari dua telur unta, ini diduga dibuat pada 1504. Namun asal globe bergaya Renaissance ini masih menjadi misteri. "Ketika mendengar, awalnya saya skeptis tentang tanggal, asal, dan geografi globe itu, hingga akhirnya saya teliti," kata kolektor Stefaan Missinne, peneliti asal Belgia.

Gambaran garis negara-negara pada globe ini menunjukkan data yang dikumpulkan oleh Christopher Columbus dan penjelajah awal Eropa lainnya, termasuk Amerigo Vespucci. Para pembuat peta meyakini globe ini dibuat di Florence, Italia, oleh orang yang sangat ahli mengukir. Mereka menduga, si pengukir peta adalah seniman yang pernah mengerjakan karya seni Leonardo da Vinci.

Dalam globe ini terdapat gambar berbagai jenis perahu, monster, ombak, pelaut yang terdampar, dan 71 nama tempat dengan satu kalimat "HIC SVNT DRACONES", atau "Di sinilah para naga". Tidak ada nama untuk wilayah Amerika Utara yang berupa kumpulan pulau terserak. Tapi ada tiga nama di Amerika Selatan, juga Jepang, Brasil, dan Arab.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Stefaan Missinne mendapatkan globe di London Map Fair pada 2012 dari agen barang antik yang menawarkannya sebagai koleksi penting untuk orang Eropa. Kini pihak perpustakaan New York masih melakukan berbagai tes untuk meneliti asal globe dengan mengerahkan 100 ahli sejarah di seluruh dunia. Hingga sekarang, yang diyakini sebagai globe paling tua sedunia adalah "Lenox Globe" berdiameter 112 milimeter. Bola dunia yang dibuat pada 1510 itu disimpan di Perpustakaan Publik New York sejak 1855.

RINA ATMASARI|ABC NEWS

Berita Terpopuler
Ahmad Dhani Disebut Komedian oleh Paula Abdul

Antrean Tiket Konser Metallica Tertib

Paula Abdul Sebut Aksi Tantri Kotak Amazing

Pesawat Metallica Mendarat di Halim Ahad Pagi Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia