TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan semen PT Semen Indonesia Tbk. tengah mempersiapkan aksi pembelian kembali (buyback) saham. "Saat ini masih dalam batas. Jika sudah ada keputusan, akan segera diumumkan," kata Sekretaris PT Semen Indonesia Tbk., Agung Wiharto, saat ditemui pada acara MNC Anniversary di MNC Tower, Rabu, 28 Agustus 2013.
Beberapa waktu lalu, Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan aturan tentang Pembelian Kembali Saham yang dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi yang Berfluktiasi Secara Signifikan. Aturan tersebut memperbolehkan emiten untuk membeli kembali saham atau buyback tanpa melakukan Rapat Umum Pemegang Saham.
Agung menambahkan, tim pertimbangan untuk aksi buyback telah dibentuk. "Saat ini kami masih menunggu dengan memperhatikan perkembangan harga saham dalam sepekan ke depan," kata Agung.
Agung enggan memastikan pada level bawah berapa buyback akan dilakukan. "Jika perhitungannya 50 persen, berarti pada level 9.000. Namun belum dipastikan pada level berapa buyback akan dilakukan," kata Agung.
Pada perdagangan hari Kamis, 29 Agustus, saham SMGR dibuka pada level 12.000, dengan capaian level tertinggi pada pukul 9.14 sebesar 12.400. Hingga pukul 10.23, SMGR tercatat menguat 2,08 persen pada level 12.250.
Direktur Utama Semen Indonesia, Dwi Soetjipto, menyatakan dana sebesar Rp 200 hingga 500 miliar telah disiapkan untuk buyback. "Untuk kas semester I sendiri tersedia sekitar Rp 3 triliun. Itu cukup," kata Dwi.
Dwi menambahkan, untuk opsi buyback ini, Semen Indonesia sedang berdiskusi dengan Mandiri Sekuritas dan Danareksa. “Namun kami tidak akan gegabah, meski aturan sudah mendukung,” kata Dwi.
Menurut Agung, kas perusahaan sebesar 3 triliun tersebut akan dialokasikan sebagian besar untuk belanja modal. "Dipersiapkan saja, belum pasti untuk buyback," kata Agung.
Mengenai menguatnya kurs dolar Amerika terhadap rupiah, Agung menyatakan, hal tersebut tidak berpengaruh banyak terhadap kinerja produksi perusahaan. "Untuk biaya produksi sendiri, kenaikan hanya mencapai 10 persen," kata Agung. Kenaikan tersebut, Agung mengatakan, terjadi pada beberapa suku cadang yang harus dibeli dalam kurs dolar.
ISMI DAMAYANTI
Terhangat:
Suap SKK Migas | Konvensi Partai Demokrat | Pilkada Jatim
Berita populer:
Warga Penolak Lurah Susan Juga Akan Demo Jokowi
Jokowi Siap Jadi Mediator Keraton Solo, Tapi...
Demo Lurah Susan Digerakkan Dua Tokoh Ini
Loch Ness Tertangkap Kamera Fotografer Amatir