TEMPO.CO , Jakarta: Wakil Presiden Corporate Microsoft, Mark Gillett kepada BBC mengatakan perusahaannya telah bekerja untuk mengembangkan teknologi video panggilan, Skype 3D.
"Kami telah membuat banyak kemajuan di layar dan banyak orang sekarang yang membeli TV dan monitor komputer yang mampu mengantarkan gambar 3D," kata Gillett saat merayakan 10 tahun layanan panggilan video Skype.
Tetapi Gillett mengingatkan bahwa upayanya masih perlu waktu lebih lama sebelum teknologi ini diluncurkan. Piranti penangkap teknologi 3D saat ini belum ada. “Di saat kami mengembangkan teknologi semacam itu, Anda harus menambah banyak kamera, mengkalibrasinya dengan tepat dan mengarahkannya dengan sudut yang pas," dia menambahkan.
Laman CBS News, Jumat 30 Agustus 2013 menuliskan Skype dimulai sebagai voice over Internet protokol (VoIP) dan layanan pesan instan, yang kemudian berkembang menjadi video chat. Saat ini, Skype telah menghubungkan 300 juta penggunanya.
Perusahaan ini didirikan oleh Niklas Zennstrom dan Janus Friis pada 29 Agustus 2003. Tak lama perusahaan dijual ke eBay pada tahun 2005 sebesar US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 266 triliun. Tapi kemudian pada 2011 Microsoft membeli perusahaan tersebut senilai US$ 8.5 miliar.
Tercatat lebih dari 1,4 triliun menit panggilan suara dan video telah dibuat dengan menggunakan layanan Skype. Perusahaan menyoroti beberapa momen paling luar yang terjadi pada orang-orang dengan menggunakan layanan Skype, termasuk kisah seorang prajurit menyaksikan kelahiran anaknya dari Irak. Juga, pengalaman orang yang melakukan panggilan telepon via Skype dari puncak Gunung Everest.
Spekulasi kemungkinan teknologi 3D dalam panggilan video mengemuka saat Skype menayangkan sebuah iklan April lalu. Ilan tadi mengungkapkan tengah mencari cara untuk menciptakan "tubuh ganda" bagi para pekerja yang tidak bisa datang ke rapat. "Kami telah bekerja di laboratorium untuk mencari kapabilitas layar dan piranti penangkap 3D," kata Gillet April lalu.
ROSALINA | CBS NEWS | BBC