TEMPO.CO, Probolinggo - Kericuhan setelah pemilihan kepala daerah terjadi di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Jumat malam, 30 Agustus 2013. Ratusan massa melakukan aksi perusakan terhadap kantor Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Sebuah mobil milik kepolisian ludes dibakar massa yang menuntut pencoblosan ulang di beberapa TPS di Kelurahan Mayangan.
Pantauan Tempo di Jalan Hiu hingga Sabtu pagi ini, 31 Agustus 2013, pecahan bata dan batu masih berserakan di sepanjang jalan di sekitar lokasi. Pecahan kaca mobil juga belum dibersihkan. Ratusan aparat kepolisian dan tentara berjaga-jaga di sekitar lokasi serta di sejumlah titik.
Sekitar enam satuan setingkat kompi personel kepolisian dan TNI diturunkan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, kericuhan bermula dari kedatangan ratusan orang ke kantor Kelurahan Mayangan untuk memprotes ihwal rusaknya segel kotak suara yang ada di kantor kelurahan. Paku coblosan serta bantalan coblosan juga berada di luar kotak suara. Massa sempat menduduki Kelurahan Mayangan sebelum kemudian berhasil digiring menjauh karena mulai melakukan perusakan pada Jumat malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Massa kemudian berkonsentrasi di simpang lima Jalan Ikan Hiu. Aksi anarkistis massa berlanjut dengan membakar mobil polisi serta menggulingkan mobil Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo. "Situasinya seperti perang saja," kata warga Jalan Ikan Hiu. Polisi sampai harus menembakkan gas air mata pada kerumunan massa yang mencoba merangsek maju dan melakukan perusakan. Baru sekitar pukul 02.00 dinihari tadi, ratusan orang tersebut kocar-kacir dan berhasil dipukul mundur aparat kepolisian.
Pemilihan Umum Wali Kota Probolinggo digelar Kamis kemarin, 29 Agustus 2013, bersamaan dengan pemilihan Gubernur Jawa Timur. Pemilihan Wali Kota Probolinggo ini diikuti empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Yakni Rukmini-Suhadak yang diusung PDIP, Demokrat, Hanura; Zulkifli Chalik-Maksum Subani diusung Partai Golkar; Hadi Zainal Abidin-Kusnan yang diusung PKB; dan Bebby Sadiyah Ratih Dewi-Asad Anshari yang diusung PKNU.
Pada Kamis malam kemarin, 29 Agustus 2103, tim pemenangan Rukmini-Suhadak (Harus Pas) merilis hasil quick count pemilihan wali kota. Dalam rilisnya tersebut, tim pemenangan Harus Pas ini mengklaim telah memenangi pemilihan wali kota dengan prosentase 38,11 persen suara. Pada urutan kedua ada Zulikifli Chalik-Maksum Subani dengan 30,50 persen. Posisi ketiga ditempati pasangan Bebby Sadiyah Ratih Dewi-Asad Anshari (Deras) dengan 17,93 persen. Adapun posisi keempat Hadi Zainal Abidin-Kusnan (Handalanku) dengan 13,47 persen suara.
DAVID PRIYASIDHARTA