Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kehidupan di Bumi Berasal dari Mars?

Editor

Pruwanto

image-gnews
Kawah McLaughlin di Planet Mars. dailymail.co.uk
Kawah McLaughlin di Planet Mars. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO , Florence:Peneliti Profesor Steven Benner mengungkapkan teori baru bahwa kehidupan planet Bumi berasal dari planet Mars atau biasa disebut planet merah. Benner mengungkapkan teori asal usul kehidupan itu dalam konferensi tahunan Goldshmidt di Florence, Italia, berdasarkan bukti-bukti baru temuannya.

Menurutnya, kehidupan di Bumi kemungkinan besar terbawa melalui meteorit dari Mars. Kesimpulan ini didukung beberapa bukti kuat dari temuan tim peneliti. Para peneliti dalam konferensi menjelaskan, dari apa yang terlihat, kehidupan di Bumi tidak mungkin bisa tercipta tanpa adanya suatu bentuk mineral teroksidasi dari unsur kimia yang disebut molybdenum.

Satu-satunya masalah, miliaran tahun lalu, Bumi memiliki kandungan oksigen sangat sedikit. Oleh karena itu, menjadi hampir mustahil elemen kimia molybdenum beralih ke bentuk mineral teroksidasi dan mendorong munculnya kehidupan seperti di Bumi saat ini.

"Hanya ketika molybdenum menjadi sangat teroksidasi yang kemungkinan bisa memberikan pengaruh terhadap asal-usul terbentuknya kehidupan Bumi," kata Steven Benner seperti dikutip dari laman Softpedia, Jumat, 30 Agustus 2013.

Bentuk molybdenum tak mungkin tersedia di Bumi pada kehidupan yang pertama kali dimulai. Sebab, tiga miliar tahun lalu permukaan Bumi hanya memiliki kandungan oksigen sangat sedikit. Tapi planet Mars dipercaya memiliki bentuk molybdenum yang kemudian memberi andil terciptanya kehidupan awal di Bumi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa yang menjadi perhatian profesor Steven ini menjelaskan bahwa manusia di Bumi patut bersyukur atas keberadaan meteor Mars yang faktanya telah membantu munculnya suatu kehidupan.

Lebih lanjut peneliti mengatakan, ada bukti lain yang membuat kehidupan lebih mungkin datang ke Bumi oleh meteorit Mars dan bukan di mulai dari planet Bumi itu sendiri. "Bukti ini tampaknya membangun bahwa kita semua sebenarnya berasal dari meteorit Mars, hidup yang dimulai di Mars dan datang ke bumi,"

Ironisnya, meski tahu kehidupan di Bumi berasal dari Mars, faktanya dari dua planet tersebut, hanya Bumi yang terbukti mampu bertahan secara berkesinambungan. "Sangat beruntung bahwa kita tetap berakhir di sini, sebab tentunya Bumi lebih baik daripada Mars untuk mendukung kehidupan," ujarnya.

ROSALINA | SOFTPEDIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

1 jam lalu

Ilustrasi ruang angkasa (NASA/Johns Hopkins APL/Steve Gribben)
Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

Industri ruang angkasa atau antariksa kembali menunjukkan diadakannya Space Tech Expo USA 2024 di Long Beach Convention Center, California


Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

17 Maret 2024

Bangunan kubah ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. Tempat peneropongan bintang Observatorium Bosscha telah genap berusia 100 tahun pada tahun 2023 ini. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.


Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.
Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.


Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.


Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Ilustrasi luar angkasa
Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.


Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Kapal Ulang-alik Atlantis meluncur ke luar angkasa untuk terakhir kalinya pada 8-7, 2011. Atlantis, salah satu pesawat ulang-alik milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat. REUTERS/Bill Ingalls/NASA/Handout
Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.


AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko


BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2022 memberikan penghargaan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture kepada Dr. Orbita Roswitiarti M.Sc yang memiliki rekam jejak di bidang penerbangan dan antariksa serta memberikan banyak manfaat yang berarti. (BRIN)
BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.