TEMPO.CO, Jakarta - Prof Dr Soetandyo Wignjosoebroto meninggal sekitar pukul 07.00, Senin, 2 September 2003. Guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga ini meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Elizabeth Semarang. Jenazah sedang dalam proses diterbangkan ke Surabaya untuk disemayamkan di rumah duka, Jalan Dharmawangsa 3.
"Beliau memang meninggal di Semarang," kata Tutik Budiarjo, salah satu kerabat dekat almarhum. Menurut Tutik, jenazah almarhum diterbangkan dari Semarang ke Surabaya dan diperkirakan tiba siang hari.
Sosiolog hukum ini pernah menjadi anggota Komnas HAM 1993-2002 dan penerima Yap Thiam Hien Award. Ia lahir di Madiun, 19 November 1932, anak dari pasangan Siti Nadiyah dan Soekandar Wignjosoebroto, kepala di perusahaan kereta api.
Soetandyo menikah pada 1965 dengan Asminingsih (almarhum) dan dikaruniai tiga putri, yaitu Sawitri Dharmastuti, Saraswati, dan Titisari Pratiwi.
DIANANTA