TEMPO.CO, Jakarta - Jajaran polwan Indonesia telah menginjak usia 65 tahun. Namun hal tersebut, menurut pakar kriminologi Adrianus Meliala yang juga anggota Komisi Kepolisian Nasional, tidak cukup untuk dijadikan indikator ada perubahan besar dalam struktur dan kinerja di dalamnya.
“Enggak ada pengaruhnya. Menilainya tidak bisa dari berapa lama. Sampai saat ini polwan belum terlihat keunggulannya di dalam kepolisian. Atau kalaupun ada, tidak terlihat oleh Polri. Secara jumlah pun, polwan masih jauh di bawah polki atau polisi laki-laki,” kata Adrianus Meliala kepada Tempo, Jumat malam, 30 Agustus 2013.
Apabila Polri memang memiliki iktikad baik untuk meningkatkan keberadaan polwan di jajaran kepolisian, ia mempertanyakan mengapa hingga kini polwan tidak pernah diberikan kuota yang cukup.
“Kita lihat di sekolah polwan yang di Pasar Jumat. Daya tampung di sana, kan, sedikit, kenapa harus dipusatkan di satu tempat saja?” sahutnya.
Menurut Adrianus, jika memang ada rencana baik dari kepolisian, seharusnya untuk menambah kuota polwan, bisa dilakukan pelatihan bagi polwan di polda sehingga pendidikan polwan tidak harus terpusat di satu tempat.
Baca Juga:
Selain itu, jumlah polwan pun bisa ditingkatkan. Dengan demikian, jika ada sekolah polwan di daerah, akan membantu persebaran polwan yang lebih merata.
AISHA
Topik Terhangat
Polwan Jelita | Lurah Lenteng | Rupiah Loyo | Konvensi Demokrat | Suap SKK Migas
Berita Terpopuler:
Briptu Rani: Keramahan Saya Disalahartikan
Jusuf Kalla: Jokowi Harus Nyapres
Sengman Pernah Hadir ke Wisuda Anak SBY?
Relokasi Blok G Cepat, Jokowi Tungguin Tukang Cat
Disebut Terkait Impor Sapi, Dipo Alam Berkelit