TEMPO.CO, London - Gareth Bale telah menjadi pemain termahal di dunia. Rekor penjualannya mencapai 86 juta poundsterling mengalahkan Ronaldo yang mencapai 80 juta poundsterling. Gajinya pun Rp 5 miliar tiap minggu, lebih tinggi dari gaji Ronaldo yang cuma Rp 4,8 miliar per pekan.
Mengapa Bale diburu dengan harga selangit? Bukankah ia dan klub lamanya, Totenham Hotspur, belum berprestasi di kancah Eropa? Manajer Tottenham Hotspur Andre Villas-Boas pernah mengatakan Gale adalah pemain yang langka: seorang bek kiri yang bisa menjelajah ke semua posisi. Kehebatannya itu didukung oleh kemampuan berlarinya yang cepat.
Sebenarnya, enam tahun yang lalu, saat bergabung dengan Tottenham Hotspur, Bale dibeli sesuai dengan posisinya sebagai pemain bek kiri. Geraknya pun terbatas.
Pada 2010, perubahan terjadi. Pelatih Spurs ketika itu, Harry Redknapp, memindahkannya ke posisi pemain sayap. Kemampuan berlarinya yang luar biasa sayang bila hanya dipatok sebagai pemain bertahan.
Keputusan yang tidak salah. Penampilan Bale sangat luar biasa. Terutama yang ditunjukkan ketika turun melawan Inter Milan di Liga Champions.
Sayap kiri adalah cap baru buat Bale. Dia pun menjadi kolektor gol. Sebelas gol dia buat. Semusim kemudian menjadi 13 gol.
Perubahan berikutnya terjadi ketika Andre Villas-Boas datang menggantikan Harry Redknapp. Villas-Boas, yang dianggap gagal total di Chelsea, membuat keputusan yang berani, dengan membebaskan Bale tidak lagi bermain di sayap, melainkan di belakang striker.
Sebenarnya pemindahan ini dilakukan semata karena coba-coba Villas Boas melihat kosongnya pemainnya di sana. Dia pun memilih Bale.
Tantangan yang dijawab dengan sempurna. Dengan posisi barunya itu, Bale malah makin aktif membuat gol. Pada musim pertamanya, bersama Villas-Boas, dia berhasil membuat 26 gol untuk Spurs. “Kami memberinya kebebasan pada posisi yang disukainya. Dia ternyata lebih enjoy dan membuat gol,” katanya.
Satu yang dipuji Villas-Boas untuk Bale adalah kemampuannya dalam beradaptasi. Hasilnya, dia menjadi pemain yang lengkap. Bisa bermain di sayap atau pun di belakang striker.
Evolusi permainan Bale pun akan terjadi lagi dengan bergabung dengan Real Madrid. Maklum, di klub ini, sudah ada Cristiano Ronaldo, yang memiliki posisi yang kurang-lebih sama dengan Bale. Keduanya pun memiliki kekuatan fisik dan kemampuan dalam tendangan kerasnya.
Hadirnya dua pemain termahal di dunia bukan masalah buat Ancelotti. Di beberapa klub sebelumnya, dia berhasil membuat harmonisasi di antara para pemain bintangnya.
Saat menangani Juventus, dia punya Filippo Inzaghi, Alessandro Del Piero, David Trezeguet, dan Zinedine Zidane. Pindah ke Milan, dia harus mengatur ego para bintang macam Clarence Seedorf, Kaka, Andrei Shevchenko, dan Hernan Crespo. Begitu juga di Chelsea dan terakhir di Paris Saint-Germain.
Carlo Ancelotti adalah pelatih bertangan dingin, dia mempunyai formula untuk menjadikan Gareth Bale bukan sekadar sebagai pemain mahal, tapi juga nyawa bagi klubnya. Persis seperti yang dilakukan di Tottenham Hotspur.
TELEGRAPH | BBC | IRFAN
