TEMPO.CO, Surakarta - Pengalaman harus menginap di dalam pesawat begitu membekas di benak Romo Clay Pareira. Pada Minggu, 1 September 2013 malam, dia terpaksa bermalam di dalam pesawat Lion Air JT-0530 rute Jakarta-Solo.
"Tidak ada penjelasan memuaskan kenapa pesawat sampai terlambat belasan jam dan baru terbang ke Solo pada Senin pagi," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 3 September 2013. Pasca kejadian itu, dia jadi antipasi terhadap maskapai Lion Air.
Di sisi lain, dia kasihan kepada Lion Air. Sebab sebagai perusahaan besar, ternyata pelayanan yang diberikan sama sekali tidak profesional. "Kalau Lion Air mau bertahan, mereka harus cepat perbaiki cara kerja selama ini," katanya.
Romo Clay dan ratusan penumpang Lion Air Jakarta-Solo terpaksa menginap di pesawat, di ruang tunggu, dan di landasan. Tidak ada kejelasan kapan pesawat diberangkatkan. Juga tidak ada informasi soal kompensasi. "Kalau kami tidak minta makan, tidak diberi makan oleh petugas," ujar dia.
UKKY PRIMARTANTYO
Topik Terhangat
Delay Lion Air | Jalan Soeharto | Siapa Sengman | Polwan Jelita | Lurah Lenteng Agung
Berita Terpopuler
Siapa Saja yang Kecipratan Duit Labora?
Sekjen ESDM Waryono Karno Diyakini Belum Kabur
TNI Akan Bangun 14 Ruas Jalan Ini di Papua
Megawati Kerap Ajak Jokowi Diskusi Masalah Bangsa