TEMPO.CO, Bandung - Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk siswa SD hingga SMA sederajat di Jawa Barat baru tersalurkan untuk 102 ribu pelajar atau 4 persen. Penyaluran yang masih minim itu beda tipis dengan persentase nasional sebesar 5 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyudin Zarkasi mengatakan, total penerima BSM di Jawa Barat sebanyak 2,4 juta siswa, dan sekitar 60 persennya untuk siswa SD. Sampai kini, baru 102 ribu siswa yang mendapatkan. "Pendataan siswa masih jalan, bank juga masih mengumpulkan buku tabungan baru," ujarnya, Selasa, 3 September 2013.
Menurut Wahyudin, target penyaluran BSM tersebut akan digenjot pada September hingga Oktober mendatang. Salah satu caranya lewat spanduk di kantor pos tempat pengambilan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). "Nanti kalau masih tersisa dananya, akan dialokasikan ke siswa miskin yang keluarganya belum punya KPS (Kartu Perlindungan Sosial)," ujarnya.
Pemerintah menetapkan BSM untuk siswa SD sebesar Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu, dan pelajar SMA-SMK Rp 1 juta. Dana itu kembali ditambah masing-masing sebesar Rp 200 ribu, dan berlaku untuk biaya personal selama setahun. Untuk akademik, siswa dibantu dana Bantuan Operasional Sekolah.
Khusus untuk siswa SMA dan SMK di Jawa Barat, kata Wahyudin, provinsi menambah duit BSM lewat dana pendamping sebesar Rp 200 ribu untuk SMA dan Rp 300 ribu bagi pelajar SMK. Sebanyak 13 kota dan kabupaten juga ikut memberi uang tambahan dari APBD, berkisar Rp 850 ribu hingga Rp 2 juta lebih. "Misalnya di Kabupaten Banjar, Karawang, dan Cirebon. Komitmen daerah itu memang kuat," ujarnya.
Adapun menurut Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim, penyebab kurang cepatnya dana BSM sampai ke siswa miskin karena terjadi perubahan pola pembagian. Sebelumnya, sekolah yang aktif mengusulkan siswa miskin. "Sekarang, orang tua harus lapor ke sekolah membawa KPS dan kartu keluarga," kata dia di Bandung, Selasa, 3 September 2013. Kemungkinan, ujar dia, perubahan pola itu belum banyak diketahui warga miskin.
Setelah orang tua melapor, sekolah selanjutnya akan mengirim data siswa ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setelah disetujui, penyaluran dana diberikan lewat rekening bank pembangunan daerah. "Uangnya bisa diambil semua dan bebas dipakai untuk apa saja," kata dia.
Musliar mengatakan, dari total 16,6 juta siswa miskin dengan dana BSM senilai total Rp 6,2 triliun, yang terserap baru 5,2 persen. Pemerintah menargetkan penyaluran dana BSM bisa tuntas pada Oktober mendatang.
ANWAR SISWADI