TEMPO.CO, Jakarta -Kapolsek Metro Tanah Abang, Ajun Komisaris Besar Polisi Suyudi Aryo Seto, mengatakan ibu dari almarhun Mohammad Prahara Adi Mahdisa, menolak anaknya diotopsi. Padahal, polisi sangat ingin melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian artis itu.
"Kemarin mau kita otopsi. Tapi, ibunya meminta kami untuk tidak melakukan otopsi sampai memaksa ke kami," kata Suyudi ketika dihubungi Tempo, Kamis, 5 September 2013. Ibunda Adi menerima keadaan anaknya dengan menulis sebuah surat pernyataan. "Sebagai penyidik kami memenuhi permintaan ibunya."
Sebelum meninggal, Suyudi mengungkapkan, Adi sempat menghubungi ibunya pada Sabtu lalu, 31 Agustus. Pria berkulit putih dan beralis tebal itu mengeluh sakit di bagian kepalanya. Ternyata, dia juga sempat menghubungi atasannya di MD Entertainmet, Roni, di hari yang sama. "Menyampaikan kepada Roni bahwa dia sakit kepala," ujar Suyudi.
Adi ditemukan sudah tidak bernyawa pada Rabu lalu sekitar jam 12 siang oleh Polsek Metro Tanah Abang di kamar kosnya di Jalan Kebon Kacang 38 No. 29 RT 14/4 Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Badannya membengkak dan mengeluarkan bau busuk. Dari hidung dan mulut pesinetron itu terdapat darah yang sudah mengering.
Rohaty, pembantu di kosan Ady, menceritakan dia sudah mencium bau tak sedap sejak Senin lalu. Saat itu, dia sedang menggosok pakaian para penghuni kos. Ternyata, keesokan harinya, baunya semakin tambah menyengat. Dia mengira bau tersebut berasal dari bangkai kucing. Sebab, ada penghuni kos memelihara seekor kucing.
Lantaran sudah tak tahan lagi, Rohaty pun mencari sumber bau tersebut. Wanita 45 tahun itu mengendus di setiap pintu kosan yang berada di lantai 3. "Pas di pintu dia kok yang bau bangke," katanya. Namun dia tidak menceritakan hal itu kepada pemilik kos, H. Drs. Amirudin SE. SH. MM.
Amin juga mencium bau tak sedap dari kamar Adi. Ia lalu melaporkan hal tersebut kepada pemilik kos. Setelah melakukan pengecekan sumber bau bersama-sama, mereka melaporkan hal itu ke ke Polsek Metro Tanah Abang. "Selanjutnya anggota identifikasi datang melakukan olah tempat kejadian perkara dan korban di bawa ke RSCM guna dimintakan visum et repertum mayat," kata Sujudi.
Di mata para tetangga, Adi adalah pribadi yang ramah. Setiap kali berpapasan saat hendak berangkat kerja, Melda mengatakan, pesinetron kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 32 tahun lalu itu selalu menyapanya. "Bu," kata ibu rumah tangga itu menirukan ucapan Adi. Hanya saja, lanjut Meldi, Adi jarang bergaul dengan warga. "Mungkin sama anak-anak kos bergaulnya."
Selain itu, Melda mengaku tidak tahu kalau Adi berprofesi sebagai artis. "Soalnya, kalau figuran kan nggak terlalu dilihat," ucap wanita 50 tahun itu. Melda pun baru tahu Adi ternyata bekejra di panggung hiburan Tanah Air setelah menyaksikan tayangan infotainment hari ini. "Saya pikir cuma orang biasa."
SINGGIH SOARES
Baca juga:
Pemain Sinetron Prahara Mahdisa Wafat
Di Jakarta, Harrison Ford Makan Nasi Pindang
Awal Mula Foto Harrison Ford Beredar di Twitter
Angel Lelga Jadi Murid Suryadharma Ali