TEMPO.CO, Jakarta--Selama ini muncul kesan bahwa wanita lebih mudah depresi dibanding pria. Kemungkinan wanita mengalami depresi, dua kali lipat lebih sering dari pria. Namun sebuah studi terbaru menunjukkan, bahwa ternyata pria bisa menderita depresi sesering perempuan.
Seperti dimuat dalam jurnal kesehatan JAMA Psychiatry yang terbit pekan ini, studi yang melibatkan 5.692 orang ini menunjukkan bahwa laki-laki bisa depresi sesering yang dialami wanita.
Kesan bahwa laki-laki tidak mudah depresi lebih disebabkan kondisi sosial budaya yang memaksa seorang pria harus kuat dan tabah pada saat masa-masa sulit. "Karena kita tidak bisa dengan mudah mengetahui apakah seseorang sedang depresi atau tidak," ujar Lisa Martin, asisten profesor di Universitas Michigan, yang fokus pada studi kebijakan dan gender.
Beberapa penelitian sebelumnya mengidentifikasi depresi pada laki-laki mempunyai karakteristik yang berbeda dengan perempuan. Laki-laki cenderung agresif, marah, dan perilaku destruktif lainnya.
Namun ketika Martin dan timnya menganalisis gejala depresi umum di kalangan pria, mereka menemukan bahwa 26 persen pria dan 22 persen wanita telah memenuhi kategori depresi. "Ini karena perempuan saat depresi tidak ekspresif dan destruktif," kata Martin seperti ditulis Yahoo Shine, Kamis, 5 September 2013.
Angka ini semakin seimbang ketika ukuran depresi menggunakan criteria tradisional dan gejala gejala-gejala yang khusus terjadi pada laki-laki, masing-masing 31 persen laki-laki dan 33 persen wanita.
Depresi secara tradisional merujuk pada kondisi yang sedih, berlarut-larut dalam kesedihan dan tidak nafsu makan. Adapaun pada laki-laki depresi dihubungkan dengan perilaku yang hiperaktif, kesulitan duduk dan diam dan tidak bisa fokus pada satu tugas.
Saat depresi, laki-laki cenderung reaktif meskipun hanya pada suatu gangguan yang kecil, tiba-tiba marah dan kehilangan kendali. Laki-laki yang depresi akan menghabiskan waktunya untuk berjudi , merokok dan minum-minuman keras.
Meskipun menurut Martin, tidak otomatis perilaku tersebut sebagai gejala-gejala depresi. Namun, jika ada seorang laki-laki tiba-tiba berubah perilakunya, tiba-tiba marah, reaktif dan gelisah bisa kemungkinan ia sedang depresi. “Orang itu bisa saja tidak menyadari,” ujar Martin
IQBAL MUHTAROM
Terhangat:
Vonis Kasus Cebongan | Jokowi Capres? | Jalan Soeharto
Baca juga:
Miss World Ditolak, Panitia: Kami Tak Tutup Kuping
Pria Ini Koleksi Lebih dari 6.000 Barbie
Novel Baru Clara Ng Dari Kisah Nyata
Kostum Iron Man Ini Terbuat dari Balon