TEMPO.CO, Surakarta - Keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menganulir kemenangan Persis Solo atas PSS Sleman dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia (LPI) di Solo, pada Rabu, 4 September 2013, mendapat tentangan dari manajemen Persis Solo
Pada pertandingan yang digelar di Stadion Manahan Solo itu, Persis Solo mendapat kemenangan WO (walk-over) atau menang 3-0. Kemenangan WO itu diberikan karena pemain PSS Sleman menolak melanjutkan pertandingan babak kedua. Pada babak pertama, kedua tim bermain sama kuat 0-0, setelah diwarnai kericuhan yang melibatkan penonton.
Manajer Persis Solo, Joni Sofyan Erwandi, mengatakan, jika kemenangan Persis Solo sampai dibatalkan, akan sangat merugikan. "Kami merasa dirugikan sekali," katanya, Jumat, 6 September 2013.
Dia menilai langkah PSSI menganulir kemenangan Persis Solo sebagai sikap kurang bijaksana. Sebab, Persis Solo tengah bersaing dengan klub lain untuk meraih prestasi puncak. "Perjalanan kami jadi dihambat oleh keputusan yang kurang bijak," ujarnya.
Joni menambahkan, sejatinya pangkal masalah bukan pada kemenangan WO Persis Solo. Dia menilai kemenangan itu sah karena pemain Persis Solo dan seluruh perangkat pertandingan sudah siap di lapangan.
“Masalahnya karena kami dianggap sudah didiskualifikasi dari kompetisi (Liga Prima Indonesia atau LPI) oleh PSSI," ujarnya. PSSI mendiskualifikasi Persis Solo dari kompetisi karena terlalu sering kalah tanpa bertanding. Di sisi lain, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) sebagai operator kompetisi tetap mengizinkan Persis Solo menjamu PSS Sleman karena menilai Persis Solo belum pasti didiskualifikasi dari kompetisi.
UKKY PRIMARTANTYO
Topik Terhangat
Vonis Kasus Cebongan | Jokowi Capres? | Penerimaan CPNS | Suriah Mencekam
Berita Terpopuler
Abraham Samad: Rudi Rubiandini Orang Serakah
Istri @benhan: Suami Diperlakukan Bak Perampok
Zaskia Gotik Putuskan Pertunangan dengan Vicky
Ahok: Tiada Ampun bagi Kopaja Ugal-ugalan
Hukuman Serda Ucok: 11 Tahun Bui dan Dipecat
