TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Cabang PDIP Jakarta Timur, William Yani, mengaku kaget mendapati adanya pemasangan spanduk yang menolak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai presiden dan mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai presiden.
"Kami kaget mendengarnya. Padahal kami yang kader partai tidak begitu," ujar Yani saat menghadiri Rakernas ke-III PDIP yang digelar di Ecovention, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 7 September 2013.
Sebagaimana diketahui, sebuah spanduk sepanjang enam meter yang mendukung Jokowi sebagai presiden ditemukan di Matraman. Spanduk itu bertuliskan "Jokowi for President, Megawati no."
Yani mengatakan, spanduk itu tak hanya ada di Matraman saja. Ia berkata, total ada tiga lokasi yang memiliki spanduk serupa yaitu di Matraman, Jalan Pramuka dan Kampung Melayu.
Yani melanjutkan, pihaknya telah memerintahkan anggota DPC untuk mencopot spanduk-spanduk tersebut. Sebab, spanduk tersebut terkesan mengadu domba Jokowi dan Megawati. "Sudah diinstruksikan untuk mencabut itu," kata Yani mengakhiri.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, secara terpisah, enggan menanggapi masalah spanduk itu. Ia hanya menegaskan bahwa untuk masalah politik seperti masalah pencapresan yang disinggung di spanduk, ia membatasi diri dalam hal memberikan jawaban.
ISTMAN MP
Topik terhangat:
Vonis Kasus Cebongan | Jokowi Capres? | Miss World | Penerimaan CPNS
Berita lainnya:
Jokowi Semobil Lagi Dengan Megawati
Apa Saja Mobil Politikus PDI Perjuangan?
Dukungan Pencapresan Jokowi Mengalir dari Amerika
Puji Jokowi, Megawati Pakai Bahasa Simbolis Jawa