TEMPO.CO, MAKASSAR -- PSM gagal meraih tiga poin dalam laga melawan Persepar Palangkaraya di Stadion Gelora Andi Mattalatta, Sabtu 7 September 2013. Tim besutan Imran Amirullah tersebut ditahan imbang Persepar dengan skor 1-1.
PSM sempat tertinggal lebih dulu akibat gol yang dicetak Emily Mbamba dari Persepar pada akhir babak pertama. Beruntung, rekrutan anyar PSM, yang juga eks pemain Persepar, Abdul Rahman alias Abanda, sukses mencetak gol pada awal babak kedua.
Kegagalan merebut tiga poin terjadi karena serangan Pasukan Ramang kurang menggigit. Organisasi permainan mereka tak berjalan optimal. Imran membenarkan hal itu. Permainan Rasyid cs ia nilai tak seperti seperti biasa. PSM gagal menerapkan pola permainan menyerang dari sayap yang selama ini menjadi andalan. "Wing play atau permainan sayap tidak jalan karena fokus ke tengah," kata Rasyid kemarin.
Dalam laga ini, kesulitan PSM dalam membangun serangan efektif jelas terlihat lantaran pemain kuncinya, Andi Oddang, tidak dalam kondisi fit. Oddang baru masuk pada babak kedua menggantikan Abanda, yang didera cedera pinggang. Gol PSM yang dicetak Abanda pada menit ke-50 pun tercipta bukan melalui serangan yang terorganisir, melainkan berawal dari tendangan bebas Syamsul yang tak mampu ditangkap kiper lawan. Sebaliknya, Persepar mencetak gol lebih dulu pada menit ke-44.
Pelatih Persepar, Eddy Simon Badawi, bersyukur lantaran timnya mampu memenuhi target mencuri poin. Kunci keberhasilan klub berjulukan Enggang Borneo itu terletak pada kerja keras dan disiplin pemain. Selain itu, ia menilai Goerge cs tak terpancing untuk bermain keras. "Memang sudah saya prediksi, laga berjalan ketat dan keras. Tapi semua itu masih dalam batas wajar," tutur dia.
Eddy juga memuji permainan tuan rumah, yang sangat menyulitkan timnya. Sepanjang laga, PSM memang tampil dominan. Namun tak efektifnya pola serangan membuat PSM kesulitan membongkar pertahanan Persepar. Di lain pihak, serangan balik super-cepat Persepar sangat merepotkan PSM. "PSM itu tim yang bagus. Secara permainan sebenarnya berimbang. Kita saling serang menyerang. Tapi, memang kita cukup susah payah," tutur dia.
TRI YARI KURNIAWAN