TEMPO.CO , Jakarta - Kampung Ambon selama ini dikenal sebagai daerah peredaran narkoba. Untuk membebaskan wilayah tersebut dari jeratan narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) memberikan pelatihan berupa keterampilan salon terhadap 30 peserta dari perempuan sekitar. Banyak peserta merupakan ibu-ibu.
Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN Rospen Sitinjak mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan satu dari berbagai softskill yang telah dibuat untuk mengurangi peredaran narkoba. "Ibu-ibu dirangkul dalam program ini agar mereka bisa menjadi pioneer pencegahan narkoba di level keluarga mereka," ucap Rospen di Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Selasa, 10 September 2013.
Kasat Narkoba Polrestro Jakarta Barat, AKBP Gembong Yudha menambahkan bahwa peredaran narkoba di Kampung Ambon jauh berkurang. Meski ia mengakui bahwa masih ada warga yang mengedarkannya. "Sedikit demi sedikit nanti para pengedarnya akan hilang. Pengalaman di Kampung Bali, memang polisi tidak langsung bisa memukul habis."
Gembong juga mengatakan bahwa kini sudah sekitar 70 persen jumlah pengedarnya berkurang. Dahulu, lanjutnya, ada lapak-lapak untuk pemakai mengkonsumsi narkoba. Sekarang sudah tidak ada. "Awalnya masyarakat susah masuk di Kampung Ambon. Sekarang siapapun bisa leluasa masuk di sini."
Lurah Kedaung Kali Angke, Mohammad Hatta, mengharap peran serta seluruh masyarakat di Kampung Ambon. Ia mengharap agar semua warganya bersatu untuk mendukung BNN. Perihal jumlah lapak dan pengedar narkoba di daerah tersebut, ia juga mengakui masih ada. "Namun ini sudah jauh kondusif dari sebelumnya."
Dalam acara ini, BNN menggandeng Martha Tilaar sebagai partner untuk melakukan pembinaan make up kepada para peserta. Indria Prastiti, Akademik Manager Pendidikan dari Martha Tilaar mengatakan bahwa 6 orang diterjunkan untuk pelatihan ini. Dari 30 orang ini akan dibagi menjadi 6 kelompok. Ini dilakukan untuk membangun jiwa kebersamaan dan kekompakan.
Materi yang akan diajarkan adalah teori, dan demo tentang hard skill tentang tata rias rambut dan make up. "Harapannya agar peserta bisa memiliki jiwa wirausaha. Selain itu peserta diharapkan mampu melakukan manajemen diri dan kelompok," ucap Indri.
Rospen Sitinjak menambahkan bahwa berbagai pelatihan softskill telah digelar di Kampung Ambon. Pelatihan itu seperti service handphone, sablon, komputer, dan sebagainya. "Pelatihan ini merupakan suara dan aspirasi dari masyarakat sekitar," ucapnya.
Salah seorang peserta pelatihan salon Desi Antrawijaya 30 mengatakan bahwa pelatihan ini efektif untuk mengurangi pengangguran. Jika orang sudah bekerja, lanjutnya, ia tak akan terpengaruh dengan narkoba. "Namun, seharusnya BNN tak hanya sampai pada pelatihannya saja. Tapi harus sampai pada penyaluran tenaga," tuturnya.
MUHAMMAD MUHYIDDIN