TEMPO.CO, Jakarta - Saksi kasus penembakan terhadap Briptu Ruslan menyebut saat peristiwa terjadi,anggota sabhara Markas Besar Kepolisian itu tak mengenakan seragam dan atribut kepolisian. Saksi bernama Narko, mengatakan, Ruslan mengenakan kaos putih, celana jins pendek, dan sandal. "Saya nggak ngeh sandal tadi sandal apa," kata Narko yang pertama kali menolong Ruslan.
Ruslan ditembak di Jalan Raya Bhakti Abri, Pekapuran, Cimanggis,Depok. Lokasi penembakan di depan cucian mobil Arema sekitar pukul 19.20, Jumat, 13 September 2013. "Iya ditembak di lutut kiri dan motornya dirampas," kata Kasatreskrim Depok Komisaris Ronal A Purba saat dikonfirmasi, Jumat, 13 September 2013.
Menurut Ronald, pelaku berjumlah empat orang menggunakan dua motor warna hitam dan putih. Setelah menembak korban, mereka membawa lari motor milik Ruslan, yaitu jenis Ninja, warna Orange-Hitam. "Mereka lari ke arah Tapos," katanya.
Soal pelaku yang menurut polisi berjumlah 4 orang itu, Narko mengaku hanya melihat dua orang pelaku.
ILHAM TIRTA
Topik Terhangat:
Harmonisasi Vicky | Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani
Terpopuler
Begini Isi Surat Vicky Prasetyo di Penjara
NASA Temukan 10 Lubang Hitam Raksasa
Mobil Lancer Dul Akan Jadi Monumen
Ini Gaya Hidup Zuckerberg yang Unik
MNC: Final Miss World 2013 di Bali
Ditemukan, Cadangan Air Raksasa di Kenya