TEMPO.CO, Jakarta - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), salah satu perusahan pelat merah yang bergerak di bidang agro industri, farmasi, dan alat kesehatan, sedang menjalani beberapa tahap untuk mengakuisisi lima perusahaan ternak di Australia.
"Kami sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 350 miliar untuk mengakuisisi lima perusahaan ternak tersebut," kata Direktur Utama PT RNI, Ismed Hasan Putro, di restoran Penang Bistro, Jakarta, Jumat, 13 September 2013.
Ismed yakin, dengan adanya akuisisi tersebut, harga daging sapi akan stabil tahun depan. "Saat ini proses akuisisi sedang dalam tahap dokumentasi serta perizinan."
Lebih jauh, ia mengatakan, pihaknya enggan membeli perusahaan ternak yang luas lahannya lebih dari 100 ribu hektare. "Saya suka di bawah 100 ribu haktare, misalnya skala 25-50 ribu hektare," tutur Ismed.
Dengan membeli perusahaan ternak di Australia, Ismed melanjutkan, target impor sapi pada tahun 2014 yang per bulan 10 ribu ekor sapi dapat terpenuhi. "Setelah punya usaha ternak, kami masuk ke asosiasi ternak di sana, dan itu lebih memudahkan mendapatkan sapi yang diinginkan.”
Dari lima perusahaan ternak itu memang RNI sudah mulai memproduksi, namun belum tentu mencukupi target sampai 10 ribu ekor sapi. “Makanya bisa narik dari perusahaan ternak lainnya karena sudah masuk asosiasi juga."
Ia mengatakan pihaknya dapat mengirim 10 ribu sapi ke Indonesia per bulannya dari Australia. Di antaranya 3.000 sapi bakalan, 4.000 sapi siap potong, 1.000 sapi betina produktif, dan 2.000 sapi pedet. "Dan per tahun 2014, harga daging sapi dipastikan stabil."
ERWAN HERMAWAN
Harmonisasi Vicky | Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani
Baca Juga:
Diduga Ratusan Model Jadi Korban Casting Bugil
Begini Isi Surat Vicky Prasetyo di Penjara
Pemilu Hari Ini, Jokowi Presiden di Kelas Menengah