TEMPO.CO, Manchester - Semua mata akan tertuju kepada pria jangkung berambut kribo di Stadion Old Trafford, saat Manchester United menjamu Crystal Palace, malam ini. Dia adalah Marouane Fellaini, pemain anyar MU yang bakal menjalani debutnya.
Fellaini, 25 tahun, merupakan jawaban dari permasalahan pelatih MU, David Moyes. Akibat Paul Scholes pensiun, Red Devils kehilangan motor di lini tengah.
Upaya Moyes mencari penggantinya—mulai Thiago Alcantara, Cesc Fabregas, sampai Ander Herrera—bak pungguk merindukan bulan. Situasi semakin buruk setelah Darren Fletcher tidak kunjung sembuh dari sakit usus dan Tom Cleverly tidak moncer.
Moyes beruntung. Pada detik-detik terakhir sebelum masa transfer berakhir, 3 September lalu, Fellaini membubuhkan tanda tangannya untuk hijrah dari Everton ke Old Trafford. "Dia memberi tenaga lebih di lini tengah kami dengan kekuatan fisiknya, dan juga bisa mencetak banyak gol," kata Steve Round, asisten pelatih MU, kemarin.
Teknik Fellaini memang jauh di bawah Scholes. Tapi, urusan mencetak gol, si kribo bisa disejajarkan dengan seniornya itu. Musim lalu, Fellaini mencetak 12 gol dari 36 pertandingan. Torehan gol yang sama dengan rata-rata gol per musim Scholes pada masa keemasannya awal 2000-an.
Fisik menjadi senjata Fellaini. Dengan tinggi badan 1,94 meter, bintang asal Belgia ini kerap muncul dari lini tengah dan mencetak gol. Dia juga dibutuhkan MU untuk perebutan bola atas di lini tengah. Musim ini, Fellaini memenangi 18 dari 20 sundulan bersama Everton, tertinggi di Liga Primer Inggris. "Dia tipe pemain yang kami butuhkan," ujar Round.
Keunggulan lain dari Fellaini adalah kemampuannya bermain di lebih dari satu posisi. Mantan pemain Standard Liege di Liga Belgia tersebut datang ke Everton, lima tahun lalu, dengan label gelandang bertahan. Moyes—yang menangani Everton sebelum pindah ke MU, Juni lalu—memoles teknik dan kemampuan menyerangnya, sehingga bisa bermain di belakang penyerang. "Dia sulit ditahan di kotak penalti," kata Henning Berg, mantan bek MU dan tim nasional Norwegia.
Toh, Fellaini tidak meninggalkan fitrahnya sebagai gelandang bertahan. Musim lalu, dia tercatat melakukan rata-rata 4,3 kali tackling per pertandingan. Lebih banyak ketimbang gabungan tackling Cleverly dan Carrick, yang masing-masing 1,7 dan 2.
Dengan formasi 4-2-3-1, Fellaini diperkirakan mengisi posisi gelandang bertahan bersama Carrick. Namun, karena gelandang serang di belakang striker lowong lantaran Wayne Rooney mengalami cedera kepala, Fellaini bisa mengisi posisi tersebut, seperti yang biasa dia perankan di Everton.
Crystal Palace akan menyambangi Old Trafford tanpa didampingi pelatih mereka, Ian Holloway. Federasi Sepak Bola Inggris menghukumnya dengan dua larangan tampil karena memprotes keputusan wasit. Padahal dia ingin bereuni dengan Wilfried Zaha, pemain sayap MU yang musim lalu dipinjam dan membawa Palace berpromosi ke Liga Primer. "Moyes pasti akan menurunkannya," kata Holloway.
MANCHESTER UNITED | EXPRESS | BBC | CROYDON TODAY | REZA MAULANA