Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Sosok 'Sang Adik', Kunci Kuatnya Rezim Assad  

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Maher Assad (tengah)
Maher Assad (tengah)
Iklan

TEMPO.CO, Beirut - Dia jarang difoto atau bahkan dikutip media Suriah. Terbungkus rapat tabir rahasia, adik terkecil Presiden Bashar Assad ternyata memegang peranan penting untuk kelangsungan hidup rezim kakaknya.

Maher Assad, begitu nama sang adik, memimpin pasukan elit yang melindungi ibukota Suriah dari pemberontak yang terus menggempur pinggiran Damaskus. Dia pula yang menyarankan agar tindakan 'tegas' diambil untuk para demonstran.

Perannya menjadi kunci kekuatan keluarga Assad, meski ia kerap dianggap kontras dengan saudara-saudaranya. Dia adalah sosok yang sebenarnya tak masuk dalam hitungan sang ayah. Kakak tertuanya lah, Basil alias sang 'pangeran keluarga',  yang sebenarnya dipersiapkan oleh ayah mereka, Hafez , untuk menggantikannya sebagai presiden. Namun, Basil meninggal dalam kecelakaan mobil tahun 1994.

Maka adiknya yang adalah kakak Maher, Bashar, yang ketika itu tengah mengambil spesialis mata di fakultas kedokteran sebuah perguruan tinggi ternama di London, dipanggil pulang begitu sang ayah mangkat, tanpa pengalaman militer atau politik. Ia dilantik menjadi presiden tahun 2000, dan sejak itu, dua bersaudara itu menjadi sangat dekat dan kompak.

Beda dengan Bashar, Maher yang berusia 45 tahun adalah seorang personel militer. Teman, rekan, dan bahkan musuh-musuhnya menggambarkan dia sebagai seorang militer yang tegas.

Sebanyak 15 ribu tentara di Divisi ke-4 yang dipimpinnya sebagian besar berasal dari sekte minoritas Alawit, yang melihat perang sipil sebagai pertempuran untuk kelangsungan hidup mereka. Mereka adalah prajurit bergaji tinggi, dengan peralatan canggih dan sangat terlatih. Pasukan inilah yang selama ini membentengi Damaskus dan selalu sukses menggempur pasukan pemberontak yang mencoba merangsek masuk ke ibu kota Suriah itu.

Maher Assad juga diyakini memimpin aksi berdarah pembubaran demonstran yang semula menggelar aksi damai meminta Assad mundur. Ia lah, kabarnya, yang menganjurkan untuk tak berkompromi dengan pemberontak.

"Dia dikenal sebagai jagal yang tak kenal ampun," kata Mohammed al-Tayeb, seorang aktivis oposisi yang berbicara melalui Skype dari Douma, kota kecil di pinggiran Damaskus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal yang sama dikatakan Fawaz A. Gerges, direktur The Middle East Center di London School of Economics. "Dari awal, Maher menegaskan pemberontakan harus ditumpas sebelum perundingan dilakukan," katanya. "Kehidupan rezim tergantung pada kemampuan Maher untuk mencegah pemberontak dari infiltrasi ke Damaskus dan menjatuhkan sang kakak. Jika Damaskus jatuh, rezim tumbang."

Dia juga memainkan peran dalam membentuk kembali militer Suriah menyusul konflik berlarut-larut. Jika Anda lupa, sejumlah petinggi militer Suriah membelot, begitu pasukan pemberontak menguasai beberapa wilayah. Dialah yang menyusun kembali dan menjadikan militer Suriah tetap tegap berdiri.

"Militer Suriah telah berubah dari sebuah lembaga berkarat, yang diisi personel wajib militer yang pasif dan lelah, menjadi mesin perang perkotaan yang canggih," kata Gerges.

Serangan kimia dekat Damaskus yang menewaskan ratusan orang pada 21 Agustus lalu, diduga dirancang olehnya. Aktivis oposisi menyatakan roket yang membawa bahan kimia ditembakkan oleh Divisi Empat Brigade 155 yang dipimpinnya. Dia pula yang memerintahkan sebuah rudal besar disiagakan di pegunungan, tepat menghadap Damaskus.

Amerika Serikat menyalahkan militer Suriah atas serangan itu, namun belum ditentukan unit mana yang mengoperasikannya. Pemerintah Suriah telah membantah pasukannya melakukan serangan itu, menuduh militan Islam asing yang menyaru di antara para pemberontak sebagai pelakunya.

AP | TRIP B

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

Bahrun Naim saat menjalani sidang kepemilikan amunisi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.


Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Bana al-Abed dengan ibunya, Fatemah, di dekat Bryant Park di New York. nytimes.com
Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.


Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Relawan medis White Helmet. middleeasteye.net
Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal


Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Sejumlah pengungsi Suriah berada di sekitar puing-puing kamp yang terbakar di kota Bar Elias, lembah Bekaa, Lebanon, 4 Juli 2017. REUTERS/Hassan Abdallah
Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.


Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menyerahkan dua ambulans sumbangan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Suriah, 26 Juli 2017. KBRI Damaskus
Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah


Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk
Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah


Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Ratusan potongan tangan manekin berserakan di depan gerbang Kedutaan Rusia di London, Inggris, 3 November 2016. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo, Suriah. REUTERS
Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.


Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Pro-Assad dan oposisi berkelahi saat debat di televisi. independent.co.uk
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah


Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Seorang petugas berusaha menyelamatkan anak yang terkena serangan gas yang diduga beracun kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 6 Maret 2017. Sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 350 lainnya menderita sakit akibat serangan gas tersebut. Social Media Website via Reuters TV
Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.


Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Roba Al-Hajli, jurnalis pro-Assad yang dikeluarkan dari gedung PBB di Genewa. english.alarabiya.net
Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.