TEMPO.CO, Jakarta - Pertumbuhan perangkat bergerak di Indonesia yang tinggi menjadi salah satu alasan bagi para pengembang atau developer game untuk memperbanyak karyanya, termasuk menciptakan mobile game untuk anak-anak.
Bermain game kini tak hanya melalui komputer pribadi atau laptop saja. Cukup mengunduh aplikasi sesuai dengan platform perangkat bergerak yang dimiliki, dalam waktu singkat, game terbaru sudah berada di tangan.
Peluang pasar baru itu rupanya juga dibidik oleh para pengembang lokal. Meski tidak ada data resmi mengenai jumlah penggunanya, kini anak-anak Indonesia semakin mengakrabi ponsel cerdas dan tablet.
Salah satu pengembang lokal yang jeli melihat peluang ini adalah Aruline Studio, yang berhasil mengembangkan game asah otak berjudul Countastic.
Berawal dari kegemaran bermain game, sekelompok mahasiswa Institut Teknologi Bandung pada 2011 membuat dummy untuk game berbasis matematika pada sebuah kompetisi. Dan mereka pun menang. “Ternyata tanggapannya bagus. Akhirnya kami buat penyempurnaannya,” kata CEO Aruline, Edria Albert Varian.
Ketika itu, perangkat bergerak mulai tumbuh pesat. “Kami diuntungkan dengan kondisi ini,” ucap Edria. Setamat kuliah, tim Aruline berfokus mematenkan dan memasarkan game yang awalnya berbayar ini.
Hal senada diungkapkan Chief Financial Officer Agate Studio, Wiradeva Arif, yang akrab disapa Devon. Dia juga melihat anak-anak semakin akrab dengan game mobile.
“Kami sangat senang kalau ada anak yang mencoba game Agate lalu bilang ke orang tuanya kalau game-nya bagus,” kata dia.
Dari ratusan game yang sudah diciptakan, Agate berusaha juga memenuhi kebutuhan anak akan permainan. Pertengahan 2011, Agate mulai menggarap Up in Flames, game yang terinspirasi dari Angry Birds.
Meski ditargetkan untuk anak berusia 5-7 tahun, game ini juga bisa dimainkan oleh orang dewasa. “Harapannya, anak-anak dan orang tua mereka bisa main bersama,” ucap Devon.
Selain inspirasi dari game yang sebelumnya dikenal, ide membuat game untuk anak juga datang dari peristiwa sehari-hari. “Intinya game harus memiliki nilai, bukan hanya sekadar permainan,” kata dia.
Pesatnya pertumbuhan perangkat mobile rupanya juga menarik minat Apple untuk menyediakan layanan toko aplikasi bagi anak-anak. Apple mempersilakan pengembang untuk membuat aplikasi dan game untuk disediakan di toko ini.
Toko yang diluncurkan pada Agustus lalu ini merupakan upaya perusahaan menyediakan aplikasi dan permainan yang mencerdaskan anak. Tampilannya pun dirancang sesuai dengan kebutuhan anak-anak dan mudah digunakan.
SATWIKA MOVEMENTI