TEMPO.CO, Moskow–Toilet jadi barang yang paling dicari ketika keinginan buang hajat muncul, bahkan ketika anda berada di tempat yang kurang memungkinkan untuk melakukannya, seperti pesawat ruang angkasa. Untuk mengatasinya, teknisi antariksa Rusia membangun pesawat ruang angkasa terbaru lengkap dengan fasilitas toilet.
Konsep toilet di dalam pesawat untuk perjalanan ke bulan atau Stasiun Ruang Angkasa Internasional dipandang sebagai terobosan penting Rusia untuk menandingi rivalnya Amerika Serikat.
"Rasanya tak perlu penjelasan lebih jauh lagi bahwa sistem pembuangan seperti itu jauh lebih nyaman ketimbang popok yang harus dipakai para astronot yang menumpang (pesawat AS) Orion," kata Vladimir Pirozhkov, peneliti dari Institut Baja dan Logam Moskow yang ikut mengembangkan teknologi pesawat Rusia.
Fasilitas toilet di Stasiun Luar Angkasa sendiri sangat terbatas. "Sebuah pesawat ruang angkasa lengkap dengan toilet tentu sangat membantu," kata Pirozhkov. Prototip pesawat Rusia itu sudah dipajang di pameran dirgantara MAKS yang populer di Moskow bulan awal September lalu.
Rusia memamerkan dua versi pesawat ruang angkasa mereka. Pertama, pesawat reguler enam kursi untuk perjalanan ke stasiun luar angkasa dan pesawat versi "mewah" dengan empat kursi dan ruangan yang cukup untuk menampung banyak makanan dan air untuk paket perjalanan ke bulan.
Rusia akan melakukan uji coba pesawat tak berawak pada akhir 2017. Ada pun penerbangan lengkap dengan awak pesawat dijadwalkan pada 2020.
Orion, pesawat yang diproduksi Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Lembaga Antariksa Eropa mampu mengangkut empat orang duntuk perjalanan ke ISS, Mars atau asteroid di dekat Bumi. Orion dijadwalkan melakukan uji coba tanpa awak pada 2014 dan penerbangan perdana pada akhir 2020.
RIA NOVOSTI | NASA| GABRIEL TITIYOGA
Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Siapa Bunda Putri | Penembakan Polisi
Baca juga:
Fathanah Minta Tri Kurnia Tutupi Perselingkuhannya
Jokowi - Ahok 'Menggoyang' Mal di Jakarta
Cuma Curhat, Fathanah Beri Cewek Ini Ratusan Juta?
Dirut TVRI Paksa Redaksi Siarkan Konvensi Demokrat