TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian mengimbau masyarakat tidak terpancing dengan beredarnya panduan pelaksanaan perang gerilya di perkotaan. Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Markas Besar Kepolisian, Komisaris Besar Agus Rianto, mengatakan siapapun bisa menciptakan buku atau selebaran untuk mengganggu keamanan.
Agus berharap masyarakat mempercayakan masalah itu kepada polisi. "Apa pun info tentang kejahatan yang didapat, tolong segera dilaporkan, itu tanggung jawab polisi menuntaskannya," kata Agus, Selasa, 17 September 2013, di kantornya.
Sebuah buku elektronik berjudul Panduan Pelaksanaan Perang Gerilya di Perkotaan beredar di internet sejak dua tahun lalu. Pada Selasa, 17 September 2013, sudah lebih dari 1.000 orang mengunduh dokumen itu. Dokumen itu sendiri diunggah oleh seseorang dengan akun Syarief Ramzan Saluev pada 11 April 2011. Tebalnya lebih dari 100 halaman.
Isi buku elektronik yang setiap halamannya bertuliskan kata-kata "Forum Islam al-Busyro" ini penuh dengan anjuran untuk melakukan serangan terhadap objek vital pemerintah di perkotaan.
FAIZ NASHRILLAH
Topik Terhangat
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Siapa Bunda Putri | Penembakan Polisi | Miss World | Misteri Sisca Yofie
Berita Terpopuler:
Ilmuwan Atom: Israel Miliki 80 Nuklir
Fathanah Minta Tri Kurnia Tutupi Perselingkuhannya
Jokowi - Ahok `Menggoyang` Mal di Jakarta
Cuma Curhat, Fathanah Beri Cewek Ini Ratusan Juta?
Fathanah Inapkan Vitalia di Le Meridien
Dirut TVRI Paksa Redaksi Siarkan Konvensi Demokrat