TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Carlo Ancelotti menegaskan bahwa alasan dirinya meninggalkan Paris Saint-Germain bukan karena ingin mengarsiteki Real Madrid. Jauh sebelum memutuskan melatih Madrid, Ancelotti sudah merasa tak kerasan di klub asal Ibukota Prancis itu.
Ancelotti datang ke PSG pada Desember 2011 untuk menggantikan Antoine Kombouare. Di musim pertama, Ancelotti membawa PSG menjadi runner-up Ligue 1. Kemudian, Ancelotti sukses menghadirkan title Ligue 1 di musim berikutnya.
Akan tetapi, torehan prestasi itu tak membuat Ancelotti merasa betah di PSG. Ia mengaku tak mendapat dukungan penuh oleh petinggi klub yang bermarkas di Stadion Parc des Princes itu.
“Semua orang berpikir alasan saya pergi karena Madrid. Itu salah. Saya membuat keputusan ini karena sudah terlalu rumit di PSG,” kata Ancelotti kepada L'Equipe, Selasa, 17 September 2013. “Saya tak merasa medapat kepercayaan dari (Direktur klub) Leonardo dan Presiden Nasser Al-Khelaifi. Setelah itu, saya mengatakan kepada Leonardo tidak akan melatih PSG di musim 2013/2014.”
“Ketika saya menandatangani kontrak dengan PSG. Saya percaya pada proyek. Pemain baru kemudian bergabung. Sebuah tim akan segera dibangun, dan ini merupakan sesuatu yang membutuhkan waktu,” tuturnya.
Pelatih yang menerima gaji enam juta euro di PSG itu mengaku proses tersebut berjalan baik di enam bulan pertama. Namun, di musim berikutnya, Ancelotti menyadari manajemen klub telah mengubah sudut pandang. “Tidak ada proyek lagi, hanya sebuah ide untuk mendapatkan hasil secara instan,” ujar pelatih asal Italia itu.
Mantan juru taktik Juventus, AC Milan, dan Chelsea itu akhirnya berlabuh ke Madrid, pada Juni lalu. Ancelotti menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun.
SPORTS MOLE | ANTONIUS WISHNU
Berita terpopuler:
Hattrick Evan Dimas, Garuda Muda Tekuk Thailand
Hari Ini, Semen Padang Lawan East Bengal di India
Gol Michu Selamatkan Swansea dari Liverpool
Januzaj Siap Memberikan Segalanya buat MU
Agen: Ronaldo Cuma Unggul Berat Badan dari Neymar
