TEMPO.CO, Jombang - Lebih dari 30 kiai Nahdlatul Ulama (NU) se-Jawa dan Madura, yang melakukan pertemuan di Pondok Pesantren Darul Ulum, Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu, 18 September 2013, sepakat mengusung Mahfud MD sebagai calon presiden (capres) 2014-2019.
Para kian menilai Mahfud sebagai kader NU yang memiliki peluang besar maju sebagai capres. Selain dukungan dari kalangan Nahdliyin, Mahfud diyakini bakal didukung oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk kalangan akademisi dan non muslim.
“Semua tahu kapasitas Pak Mahfud, terutama dalam penegakan hukum. Maka dari itu para kiai NU menginginkan beliau sebagai capres,” kata salah sorang penggagas pertemuan, KH Salahudin Wahid (Gus Solah) usai pertemuan.
Gus Solah menjelaskan, kiai yang meghadiri pertemuan mulai dari ujung timur sampai ujung barat pulau Jawa. “Jarang bisa mengumpulkan kiai sebanyak ini,” ujarnya.
Para kiai yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah mantan pengurus maupun pengurus aktif, baik di Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, dan Pengurus Cabang NU. Beberapa di antaranya juga pengasuh pondok pesantren dan pemimpin (mursid) tarikat dengan jumlah santri ribuan hingga puluhan ribu orang.
Menanggapi kesepakatan para kiai NU tersebut, Mahfud menyatakan siap dicalonkan sebagai capres. “Bagi saya ini amanah dan tugas dari para kiai. Saya akan mulai sosialisasi keliling Indonesia,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Direktur Mahfud MD Inisiatif, Masduki Baidlowi, mengatakan bahwa pertemuan tersebut digelar setelah para kiai melarang Mahfud ikut dalam konvensi capres yang diselenggarakan Partai Demokrat. ”Ini sebagai tindak lanjut dan ternyata para kiai menginginkan Pak Mahfud maju sebagai capres,” ucapnya.
ISHOMUDDIN