TEMPO.CO, Belitung - Nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo kini semakin santer disebut sebagai calon presiden potensial pada Pemilihan Presiden 2014. Dukungan makin menguat setelah Rakernas PDIP digelar beberapa pekan lalu.
Meski, beberapa pihak berusaha menjegalnya, nama Jokowi tetap jadi favorit di berbagai survei. Bagaimana wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama menghadapi kemungkinan ditinggalkan oleh Jokowi pada 2014?
Ahok, begitu dia lebih senang disapa, mengaku belum membicarakan ihwal pencapresan itu dengan Jokowi. "Kami belum pernah membicarakan itu," katanya saat bernostalgia di kampung halamannya di Gantong, Belitung Timur, Ahad lalu, 15 September 2013.
Tetapi Ahok mengaku tak gentar jika diserahi tugas memimpin Jakarta. "Jangankan jadi gubernur. Saya ingat nasihat Pak Taufik Kiemas, kalau mau jadi politikus harus punya target jadi Presiden, bukan cuma Gubernur," ujar dia.
Oleh sebab itu, dia mengaku tak takut kalau harus menggantikan Jokowi yang "naik kelas" mengikuti Pemilihan Presiden tahun depan. Toh, selama ini Ahok juga banyak mendapat tugas berat dari Jokowi. Mulai dari mengkoordinasi penertiban tiga pasar, Tanah Abang, Pasar Minggu, dan Jatinegara, hingga rapat pengaturan lalu lintas. "Wakil itu kan awak sikil, diminta apa saja harus siap," katanya sambil tertawa.
Bahkan, jadwal Ahok di Balai Kota kerap lebih padat dari Jokowi. Dalam sehari, bisa ada lima rapat yang dia pimpin. Belum lagi tamu yang tidak pernah berhenti antre di ruang tunggunya. Saking banyaknya rapat yang dia pimpin, kadang Ahok pun keder. "Kadang sudah masuk ruangan terus lupa, ini rapat yang mana ya?" ujarnya, tergelak.
ANGGRITA DESYANI
Topik terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Info Haji Penembakan Polisi | Miss World
Berita lainnya:
Ilmuwan Atom: Israel Miliki 80 Nuklir
Jokowi - Ahok `Menggoyang` Mal di Jakarta
`Penganiaya Janda Penjual Kopi Bukan Pro Hercules`
Banyak Wajah Asing Menjenguk, Dul Bertanya ke Maia
Video Vicky Prasetyo Dominasi Terpopuler YouTube
Jaden Smith: Sekolah Hanya Alat untuk Cuci Otak