Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saweran Selamatkan Gedung Bekas Tan Malaka Ngajar

image-gnews
Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono
Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono
Iklan

TEMPO.CO, Semarang--Komunitas Pegiat Sejarah (KPS) Semarang melakukan saweran untuk menyelamatkan sebuah gedung yang diyakini pernah menjadi tempat Tan Malaka mengajar di Kota Semarang. Gedung tua di jalan Gendong Selatan nomor 1.144 Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Semarang Timur itu kondisinya memprihatinkan dan sedang menunggu kejelasan statusnya dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah. "Kami hanya ingin menyelamatkan gedung itu agar bentuk aslinya tak berubah apa lagi sampai hilang," kata Yunantyo Adi, aktivis Komunitas Pegiat Sejarah (KPS) Semarang.

Upaya penyelamatan gedung itu dilakukan secara darurat agar tak roboh dan menghilangkan bentuk aslinya. Langkah yang dilakukan untuk menyelamatkan gedung yang dibangun 1919 hingga 1920 itu dengan cara memasang tiang penyangga atap dari kayu maupun bambu, sementara atapnya ditutup dengan terpal agar terhindar dari hujan dan pengeroposan. "Selain itu agar gedung bisa digunakan warga," kata Yunantyo.

Menutut dia, kondisi gedung telah memprihatinkan pada lima tahun terakhir ini, kondisi bangunan yang pernah menjadi dijadikan Tan Malaka mengajar rakyat zaman kolonial dan kantor Sarekat Islam itu telah keropos dan nyaris dirobohkan oleh pengurusan Yayasan Balai Muslimin (Yabami) Semarang yang selama ini menggunakan gedung itu.

Yunantyo mengatakan telah mengajukan izin tertulis dan menyampaikan secara lisan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah di Klaten. KPS Semarang juga melakukan langkah preventif mengadukan pemerintah Kota Semarang ke kepolisian agar memperhatikan dengan cara mengambil alih gedung sesuai amanat undang-undang cagar budaya. "Saweran itu kami dapat dari komunitas yang peduli, mereka terdiri dari jurnalis, aktivis hukum dan budayawan," katanya.

Komunitas Pegiat Sejarah (KPS) Semarang berencana menemui Pejabat Pelaksana Tugas Wali Kota Semarang, sebagai langkah serius menekan agar pemerintah peduli terhadap gedung yang nyaris dibakar masa paska gerakan 30 september 1965 itu. Yunantyo berharap keberadaan gedung yang sudah dicurigai sebagai bangunan bersejarah dari 55 gedung tua yang ada di Kota Semarang itu tetap berdiri dan dilindungi negara.

Kepala Balai Pelestari Cagar Budaya Jawa Tengah, Gutomo, menyatakan masih mengkaji hasil penelusuran mengenai gedung yang telah disurvei itu. Ia menyatakan akan menentukan status bangunan yang telah diduga sebagai cagar budaya sejak tahun 1980 lalu. "Namun kami selidiki baru sekarang, kemungkinan dalam minggu ini sudah selesai," kata Gutomo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, seharusnya pemerintah daerah Kota Semarang bertangung jawab untuk melindungi dan mempertahankan bangunan cagar budaya yang telah sulit ditemukan pemilik sah itu. Pendapat Gutomo itu mengacu undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya telah menetapkan.

Badan Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah telah mengirimkan sorang arkeolog dan sejarawan yang kumudian untuk melakukan kajian. "Survei dilakukan beberapa kali agar penentuan status gedung sebagai cagar budaya sempurna tak sembarangan," katanya.

EDI FAISOL


Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Info Haji | Penembakan Polisi

Baca juga:
Fathanah Minta Tri Kurnia Tutupi Perselingkuhannya

Jokowi - Ahok 'Menggoyang' Mal di Jakarta

Cuma Curhat, Fathanah Beri Cewek Ini Ratusan Juta?

Dirut TVRI Paksa Redaksi Siarkan Konvensi Demokrat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

7 Juli 2023

Deretan rak buku yang bisa dibaca oleh pengunjung di Perpustakaan C20 Jalan Dr Cipto Nomor 22, Surabaya. TEMPO/Yolanda Agne
15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

Delapan tahun lalu, sekelompok orang memaksa diskusi Tan Malaka di Perpustakaan C20 dihentikan. Ini profil perpustakaan independen bertahan 15 tahun.


7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

6 Juni 2023

Jenderal Ahmad Yani. Wikipedia
7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

Jenderal Ahmad Yani hingga Pattimura, termasuk ayah Gus Dur lahir di bulan Juni. Siapa lagi pahlawan nasional kelahiran Juni?


Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

2 Juni 2023

Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono
Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

Sebagai Bapak Republik Indonesia, Tan Malaka memberikan sumbangsih dalam pemikiran untuk dasar negara dan pemikiran lainnya.


Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

2 Juni 2023

Tan Malaka. id.wikipedia.org
Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

Tan Malaka salah satu tokoh pejuang kemerdekaan. Sayangnya peninggalan bersejarah yang berkaitan dengannya kurang diperhatikan.


Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

28 April 2023

Rumah kelahiran Tan Malaka di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota. TEMPO/Fachri Hamzah
Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

Rumah gadang berwarna merah dengan lima gonjong itu merupakan rumah kelahiran Tan Malaka yang ditetapkan sebagai cagar budaya pada 21 Februari 2008.


Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono
Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.


Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

19 Agustus 2022

Mohammad Hatta (tengah) di Brussels tahun 1927. Wikipedia
Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

Para pahlawan Indonesia ini melawat dengan tujuan besar: sekolah untuk belajar bagaimana melepaskan diri dari penjajahan.


Kisah Kesaksian Soeharto di Balik Kudeta 3 Juli 1946

3 Juli 2022

Sukarno dan Soeharto
Kisah Kesaksian Soeharto di Balik Kudeta 3 Juli 1946

Letkol Soeharto ditugasi menangkap Jenderal Soedarsono, dari pergerakan Persatuan Perjuangan, dalang kudeta yang tak puas ke PM Sutan Sjahrir.


Soekarni Kartodiwirjo, Tokoh Peristiwa Rengasdengklok dalam Kenangan Putrinya

17 Agustus 2021

Tokoh peristiwa Rengasdengklok, Soekarni Kartodiwirjo besama putrinya Emalia Iragilati dan istrinya, Nursijar Machmoed - Foto. dok. Emalia Iragilati
Soekarni Kartodiwirjo, Tokoh Peristiwa Rengasdengklok dalam Kenangan Putrinya

Emalia Iragilari Sukarni-Lukman merupakan putri bungsu Soekarni Kartodiwirjo. Ia mengenang perjuangan ayahnya di masa kemerdekaan itu.


17 Kata Bijak Pahlawan Nasional, Apa yang Disampaikan Bung Hatta dan Tan Malaka?

16 Agustus 2021

Bung Hatta atau Mohammad Hatta. Wikipedia
17 Kata Bijak Pahlawan Nasional, Apa yang Disampaikan Bung Hatta dan Tan Malaka?

Hari Kemerdekaan 17 Agustus, taklepas dari kiprah para pahlawan nasional. Kita mengenal kata-kata bijak hasil buah pikir mereka.